Washington, D.C, Gatra.com - Amerika Serikat akan mengirim jet tempur F-35 dan F-16 tambahan, bersama dengan kapal perang ke Timur Tengah.
Reuters, Selasa (18/7) melaporkan bahwa Pentagon mengumumkan itu dalam upaya untuk memantau saluran air utama di wilayah tersebut, menyusul laporan perampasan dilakukan Iran terhadap kapal-kapal pelayaran komersial dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Mei, Gedung Putih telah mengumumkan bahwa pemerintahan Biden akan melakukan serangkaian tindakan di wilayah tersebut, meski pada saat itu tidak disebutkan apa saja yang akan disertakan.
"(Pentagon) meningkatkan kehadiran dan kemampuan kami untuk memantau (Selat Hormuz) dan perairan sekitarnya," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan.
Baca Juga: Iran Tembakkan Peringatan Drone Militer AS di Selat Hormuz
Tidak jelas di mana tepatnya jet tambahan akan ditempatkan dan berapa lama mereka akan tinggal di wilayah tersebut.
Awal bulan ini, Angkatan Laut AS mengatakan telah melakukan intervensi untuk mencegah Iran menyita dua kapal tanker komersial di Teluk Oman.
Sejak 2019, telah terjadi serangkaian serangan terhadap pengiriman di perairan Teluk yang strategis pada saat terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Sekitar seperlima dari minyak mentah dan produk minyak dunia melewati Selat Hormuz, titik tumpu antara Iran dan Oman.
Dengan kesepakatan nuklir Iran 2015 yang secara efektif mati, hubungan Iran dengan Barat telah memburuk selama setahun terakhir, dan membuat Washington dan sekutunya mencari cara untuk mengurangi ketegangan.
Baca Juga: Kapal Perang AS Jatuhkan Drone Iran di Selat Hormuz
Menurut perkiraan AS, akibat penarikan dilakukan mantan Presiden AS Donald Trump dari kesepakatan nuklir 2015 dan Presiden Joe Biden tidak dapat menghidupkannya kembali, maka Iran dapat membuat bahan fisil untuk satu bom dalam 12 hari atau lebih, turun dari tahun ketika kesepakatan itu berlaku.
Iran membantah mencari jenis senjata nuklir, sebagaimana anggapan Barat seperti tuduhan Israel.