Home Milenial Survei IABC Indonesia: Lebih dari 60 Persen Gen-Z Indonesia Bahagia Jika Bisa Ikut dalam Aksi Keberlanjutan

Survei IABC Indonesia: Lebih dari 60 Persen Gen-Z Indonesia Bahagia Jika Bisa Ikut dalam Aksi Keberlanjutan

Jakarta, Gatra.com– Survei International Association of Business Communicators (IABC) yang dilakukan terhadap 127 responden Gen Z usia 19-26 tahun di Indonesia dan luar negeri menyatakan lebih dari 90 persen responden menyetujui perlindungan terhadap lingkungan harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat.

Survei ini dilakukan oleh International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia dan dipaparkan dalam acara Mid-Year Conference 2023 bertema Sustainability Today, Legacy for Tomorrow.

Dalam kaitannya melakukan aksi nyata Keberlanjutan, sebanyak 90,6 persen responden Gen-Z menyatakan akan sukarela turut berpartisipasi. Bahkan, 40,2 persen responden akan merasa sedih jika tidak bisa ikut serta dan 60,6 persen akan merasa bahagia jika bisa terlibat langsung.

Baca juga: Pendanaan Air Bersih Jadi Masalah Dunia, Forum Air Dunia Cari Solusi

Mereka juga melihat adanya urgensi berempati terhadap kelompok yang rentan dan minoritas, termasuk disabilitas, serta komunikasi berperan penting dalam meningkatkan kesadaran akan Keberlanjutan.

Menurut survei IABC Indonesia yang diadakan dalam rentang waktu sembilan hari mulai dari 28 Juni hingga 7 Juli 2023, terungkap 90,5 persen responden setuju bahwa institusi harus mengintegrasikan praktik Keberlanjutan dalam operasional mereka.

Berdasarkan survey ini, para–Gen Z sangat setuju penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon (48,8 persen) serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai (60,6 persen) dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Perubahan iklim menjadi isu penting dalam praktik Keberlanjutan, untuk itu sebanyak 52,8 persen responden sepakat bahwa upaya perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat. Serta 45,7 persen responden mendorong pemerintah untuk memberikan insentif khusus kepada perusahaan yang mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan.

Sebanyak 46,5 persen Gen Z yakin bahwa dengan upaya komunikasi yang tepat, tujuan praktik Keberlanjutan dapat lebih cepat terwujud. Untuk itu, profesional Komunikasi memiliki peran penting dalam mewujudkan keberhasilan praktik Keberlanjutan.

President IABC Indonesia, Elvera N. Makki, ABC, SCMP mengatakan, IABC memiliki posisi sebagai katalisator dan pemantik akselerasi pencapaian tujuan Keberlanjutan di Indonesia melalui komunikasi efektif dan berdampak. "Sebagai praktisi Komunikasi, kita harus lebih banyak mendengarkan, belajar hal-hal baru, dan melakukan aksi lebih banyak yang memberikan dampak positif terhadap Keberlanjutan,” katanya dalam keterangan persnya, Minggu (16/7).

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo mengatakan, Gen-Z harus diberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu keberlanjutan. "Jadi memang yang namanya keberlanjutan itu harus sudah mulai diajarkan oleh generasi muda agar nantinya anak muda punya pemikiran yang lebih kriti dan juga bisa survive dalam hidup,” jelasnya.

Baca juga: Peresmian Waste Station RDTX Place, Andien Bangun Kesadaran Kolektif Masyarakat

Dito mencontohkan keberlanjutan di bidang olahraga. "Di olahraga selain untuk kesehatan tentu keberlanjutannya adalah pembentukan karakter dan juga kelanjutan akan berdampak ekonomi," ujarnya.

Sebagai informasi, IABC Indonesia Chapter adalah asosiasi nirlaba untuk praktisi dan profesional komunikasi, termasuk Public Relations, Corporate Affairs, Business Communicators, Corporate Social Responsibility/Sustainability, dan Government Relations.

IABC menyatukan disiplin profesional secara global dan berbagi praktik terbaik yang inovatif melalui pengalaman, jaringan, dan pendidikan.

IABC telah berdiri selama lebih dari 50 tahun, berkantor pusat di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Sebagai komunitas terbesar dunia di bidang Public Relations (PR) dan komunikasi, keanggotaan IABC telah melingkupi sekitar 100 chapter, 8.000 anggota, dan 600 volunteer leaders mewakili wilayah dan negara di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

168