Home Politik Mahfud MD Tolak Usul Penundaan Pilkada: Tidak Relevan, Situasi Sekarang Aman

Mahfud MD Tolak Usul Penundaan Pilkada: Tidak Relevan, Situasi Sekarang Aman

Yogyakarta, Gatra.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan usulan penundaan pemilu dan pilkada sekarang ini sangat tidak relevan. Menjelang empat bulan penentuan calon, proses dan tahapan pemilu berjalan aman jika dibandingkan 2019.

“Usulan penundaan pilkada (2024) sangat tidak relevan. Kalau kita menemukan kesulitan dalam pelaksanaannya sehingga diusulkan ditunda, ya tidak pernah akan pemilu maupun pilkada,” katanya, Sabtu (15/7), kepada Gatra.com.

Sebelumnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusulkan agar pilkada 2024 ditunda karena alasan keamanan mengingat pada Oktober 2024 presiden dan wapres terpilih dilantik. Pilkada dijadwalkan dilaksanakan pada November 2024.

Menurutnya, pembentukan lembaga penyelenggara pemilu itu mengindikasikan tidak terjadi penundaan pemilu. Berbeda dengan masa lalu, panitia pelaksanaan pemilu dibentuk di luar lembaga atau berupa badan ad hoc atau sementara.

“Sekarang penyelenggara pemilu adalah lembaga negara resmi yang bekerja sepanjang waktu, sehingga bisa mengantisipasi biar tidak ada penundaan. Karena ini agenda konstitusi yang tidak boleh mundur,” katanya.

Hari ini, Mahfud hadir di DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai narasumber utama diskusi bertajuk ‘Sambut Tahun Baru Hijriah, Kokohkan Rasa Kebangsaan’.

Menurutnya, penundaan pemilu atau pilkada saat ini  tidak relevan lagi juga karena menjelang empat bulan penetapan calon, berbagai tahapan berlangsung damai, lebih tenang, tidak ada kekerasan fisik dan politik.

“Berbeda dengan 2019, tiga tahun sebelumnya sudah ada berbagai gelombang kekerasan fisik maupun kekerasan politik. Sekarang lebih damai,” ungkapnya.

Dirinya lantas berpesan dan mengajak masyarakat menyambut tahun baru Hijriah dan menyiapkan pemilu sebaik-baiknya serta berpartisipasi dalam menggunakan hak untuk memilih pemimpin dan wakilnya.

“Sadarilah bahwa tidak ada calon yang sempurna. Semuanya pasti ada kelemahannya. Saya meminta rakyat memilih dengan cara menghitung kelemahan orang. Calon wakil rakyat, calon pemimpin yang kelemahannya lebih sedikit dibandingkan dengan yang lain,” katanya.

135