Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden (Capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto menegaskan mendukung program hilirisasi di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menerangkan jika program hilirisasi yang dilakukan Presiden Jokowi sangat tepat dalam rangka meningkatkan pendapatan negara serta kekuatan ekonomi.
“Presiden Joko Widodo bertekad untuk sumber daya alam kita tidak boleh dijual murah, dalam bentuk bahan mentah. Kita harus olah di sini (Indonesia),” kata Prabowo dalam acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-16 di Makassar, Kamis (13/7).
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu juga menyebut Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya yang melimpah, maka dari itu menurutnya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia selalu menjadi incaran negara lain.
Namun, hingga detik ini, Indonesia masih mengekspor bahan-bahan mentah yang mengakibatkan nilainya menjadi anjlok kemudian membeli produk turunannya dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Selama ini kita mengizinkan ekspor bauksit gelondongan dan kita beli mobil dari luar, beli motor dari luar, beli komputer dari luar, demikian juga nikel selama puluhan tahun kita izinkan nikel dalam bentuk mentah,” terang Prabowo.
Prabowo melanjutkan, kebijakan yang digagas oleh Presiden Jokowi tersebut sangat tepat karena bisa mempertebal pendapatan negara puluhan kali lipat dalam jangka waktu satu tahun. Ia memberikan contoh jika penerimaan negara dari nikel naik 20 kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Saudara-saudara dalam satu tahun begitu pemerintah kita melaksanakan hilirisasi, dalam satu tahun dari 2021 sampai 2022 penerimaan negara, penerimaan bangsa Indonesia dari nikel naik 20 kali, 20 kali lebih, bayangkan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Prabowo juga mencontohkan bahan mentah lainnya seperti timah, tembaga, sawit, ikan, udang hingga kelapa. Jika bahan-bahan mentah tersebut diolah di dalam negeri, hal itu akan berimbas pada pendapatan negara yang akan naik puluhan kali lipat lebih tinggi.
“Udang pun naiknya puluhan kali. Sawit kalau diolah turunannya adalah kalau tidak salah 59. Salah satu margarin, margarin itu bahan mentega naiknya 79 kali,” tutur Prabowo.
Kendati demikian, di kesempatan terpisah, Prabowo mengakui jika penerapan strategi hilirisasi di Indonesia tidak bisa dilakukan hanya dalam sekejap mata. Menteri pertahanan andalan Presiden Jokowi itu menyebut jika program hilirisasi sumber daya harus terus diakselerasi setelah kepemimpinan Presiden Jokowi berakhir.
“Ini arah kita. Siapa pun yang meneruskan, harus meneruskan (hilirisasi) dengan baik,” ujar Prabowo.