Home Hukum OPM Klaim Tembak Dua TNI dan Intel, Padahal Tukang Ojek

OPM Klaim Tembak Dua TNI dan Intel, Padahal Tukang Ojek

Nabire, Gatra.com- Kelompok kriminal bersenjata yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengklaim menembak dua anggota TNI di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Pegunungan. Namun, klaim ini tidak disertai bukti.

Satu-satunya yang terbukti mereka menembak tukang ojek warga pendatang, Selasa, 11/7, di Nabire, Papua. TPNPB OPM selalu menarasikan bahwa warga pendatang itu intel. Narasi yang tidak disertai bukti yang memadai.

“Anggota kami TPNPB berhasil menembak dua anggota TNI di Pos Titigi, Intan Jaya. Selain itu menembak mati seorang agen intelijen yang selama ini menyamar sebagai tukang ojek di Nabire ,” kata Sebby Sambom dalam siaran persnya kepada Gatra.com, Rabu, 12/7, melalui no kontak 675XXXXXX.

Sebby menyebutkan untuk peristiwa penyerangan Pos TNI di Titigi ini, Panglima Komando Daerah Papua, KODAP VIII Intan Jaya Bridjen Undius Kogeya menegaskan bertanggungjawab. Penyerangan itu dipimpin langsung Kepala Staf Komando Kodap VIII Lewis Kogoya bersama pasukannya.

“Panglima KODAP VIII Intan Jaya Bridjen Undius Kogeya menyatakan bertanggungjawab atas penembakkan dua anggota TNI di Pos Titigi. Juga bertangung jawab atas pembunuhan agen intelijen di Nabire,” jelas Sebby.

Menurut Sebby, Panglima KODAP VIII Intan Jaya Undius Kogeya menyerang dan menembak mati agen intelijen di Nabire itu karena sudah berulangkali memperingatkan pemerintah Indonesia yakni TNI Polri yang telah menetapkan Provinsi Papua Tengah. Karena wilayah tersebut merupakan daerah operasi TPNPB

“Panglima KODAP VIII TPNPB sudah memperingatkan pemerintah Indonesia dan TNI Polri. Bahwa Nabire itu wilayah operasi TPNPB-OPM KODAP VIII namun Indonesia masih keras kepala, tetapkan Propinsi Papua Tengah. Karena itu dilakukan operasi penyerangan,” sebut Sebby.

91