Jakarta, Gatra.com- TikTok telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam pertumbuhan social commerce di Indonesia. CEO of Insight First Group, Marlina Iryatie mengatakan, peluang ini dimanfaatkan oleh Insight First Indonesia untuk memasarkan buku-buku nonfiksi, salah satunya melalui platform social-commerce tersebut.
Ia menjelaskan, strategi yang dilakukan adalah berbaur dengan ekosistem dan mengelola affiliator melalui program “Pejuang Kebaikan InsbookStore”. “Melalui program ini, kami memberikan kesempatan kepada individu atau kelompok yang tertarik bergabung mempromosikan dan menjual buku-buku InsbookStores, nama toko buku binaan Insight First Indonesia,” katanya dalam konferensi persnya Selasa (11/7).
Lebih lanjut dengan ekosistem afiliatornya, TikTok memberikan peluang bagi individu, khususnya ibu rumah tangga, influencer untuk menghasilkan pendapatan tambahan dan memperluas bisnis mereka. “Hasilnya, program afiliasi kami telah menciptakan dampak ekonomi yang positif dengan memberikan peluang penghasilan tambahan kepada affiliator, khususnya ibu Rumah Tangga,” ujarnya.
Baca juga: Rumah BUMN Pertamina Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas
Dalam beberapa bulan saja, lanjut dia, telah terdapat peningkatan signifikan jumlah affiliator yang bergabung dengan program tersebut. “Lebih dari 14.000 affiliator, dimana 80%nya adalah ibu Rumah Tangga,” ungkap Marlina.
Menurut data internal perolehan Ilaman The Information, pada tahun 2022 Gross Merchandise Volume (GMV) atau nilai total barang pada transaksi TikTok Shop di Asia Tenggara mengalami peningkatan empat kali lipat sebesar US$4,4 miliar atau sekitar Rp66,7 triliun.
Marlina mengatakan bahwa di saat banyak toko buku konvensional yang berguguran, dan maraknya issue bahwa minat baca orang Indonesia yang rendah, Insight First Indonesia sebaliknya justru mampu menjual beragam buku non-fiksi motivasi dan bisnis hingga puluhan ribu eksemplar, salah satunya melalui jalur distribusi affiliate social commerce.
Salah satu best-selling book adalah buku "Quranic Law of Attraction" yang diterbitkan oleh Insight First Indonesia yang dirilis sejak dua tahun lalu. Buku ini telah memperoleh perhatian dengan terjual lebih dari 50.000 eksemplar. “Target sekarang mantain 1.000 buku penjualan per bulan. Dalam 6 bulan menjadi 3 ribu per buku dengan 365 judul,” jelas Marlina.
Baca juga: Dukung UMKM Go Digital, Kementerian BUMN Gandeng Tokopedia Luncurkan Rumah BUMN
Inti dari buku "Quranic Law of Attraction" (QLOA) memberikan pembaca kesempatan untuk lebih memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam sambil mengintegrasikannya dengan sains Hukum Ketertarikan. Dengan menekankan pentingnya mengkolaborasikan doa, rasa syukur, dan sabar secara bersamaan, buku ini memberikan wawasan dan panduan berharga bagi individu yang mencari pertumbuhan pribadi, keberhasilan, dan pencerahan spiritual.
“Merancang strategi promosi yang fokus pada konten yang inovatif dan relevan yang mampu menarik minat membeli konsumen. Adalah penting berkomunikasi dengan audiens kami melalui media yang mereka nikmati dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya melalui berbagai platform digital. Konten yang inovatif berhasil akan menarik perhatian konsumen, menciptakan buzz positif di media sosial, dan memicu keinginan untuk memiliki buku QLOA,” ungkap Marlina.