Jakarta, Gatra.com - Hino kembali menorehkan catatan penting dalam perjalanan usahanya di Indonesia. Produsen kendaraan niaga yang sudah beroperasi lebih dari 40 tahun di Indonesia menjadi yang pertama mendapatkan Sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Lewat salah satu pilar operasionalnya di Indonesia, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), Hino menjadi yang pertama dan satu-satunya brand kendaraan niaga yang menerima sertifikasi bergengsi ini.
General Manager PT HMMI Joezanova yang bertanggungjawab dalam proses sertifikasi, mengaku tidak mudah untuk memenuhi ketentuan pemerintah agar layak mendapat sertifikat TKDN. "Apalagi ini baru pertamakali.
Secara global, prosesnya dibagi menjadi beberapa tahap. Yang pertama adalah self assesment oleh PT HMMI. Jika dianggap sudah memenuhi ketentuan, dilakukan penilaian ulang oleh assesor dari PT Surveyor Indonesia (Persero). Selanjutnya diajukan ke Kementerian Perindustrian Indonesia untuk mendapatkan sertifikat ini.
Proses ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap fasilitas produksi Hino, rantai pasokan, dan komponen yang diproduksi secara lokal. Termasuk 150 pemasok lokal Hino di Indonesia.
Joezanova menjelaskan, salah satu bagian yang paling sulit adalah menyiapkan data setiap komponen sesuai dengan data yang diminta surveyor. Padahal komponen yang dinilai jumlahnya ribuan. Dan data yang diminta juga sangat detail. "Bahkan energi listrik yang dipakai untuk produksi komponen itu juga dilaporkan," tuturrnya.
Proses assesement yang dilakukan sangat ketat. Para assesor memverifikasi banyak sekali data. Mereka akan datangi satu persatu supplier tier 1 dan tier 2.
"Karena ini pengalamn pertama butuh waktu lama, dan effort yang keras. Kami harap selanjutnya akan lebih cepat lagi,"
Lewat kerja keras hingga lima bulan, sepuluh tipe produk Hino berhak mendapat sertifikat TKDN. Yaitu:varian Hino 300 - 115 SD, Hino 300 - 136 MDL, Hino 300 - 136 HD, Hino 300 - 136 HDX, Hino 300/Microbus 115 SDB, Hino 300/Microbus 115 SDBL, Hino Bus GB 150 MT, Hino Bus GB 150 L AT, Hino 500 FG 260 JJ, dan Hino 500 FM 280 JD dengan nilai penjumlahan TKDN dan Bobot Manfaat Perusaahan (BMP) lebih dari 40%.
Baca juga: Hino Hapus Nama Dutro dari Pasar Indonesia
"Dengan nilai TKDN tersebut maka dapat dikatakan bahwa kendaraan/chassis Hino adalah “Produk Dalam Negeri”," kata COO Director PT HMSI Santiko Wardoyo. "Hino memiliki pabrik di Indonesia dengan berinvestasi, berlokasi, dan berproduksi di Indonesia. Ini membuktikan Hino sebagai produsen kendaraan niaga terkemuka di negara ini. Dengan menjadi buatan dalam negeri tentu saja, pelanggan tidak perlu khawatir untuk ketersediaan dan kemudaahan layanan purna jual Hino”.