Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Indikator Publik Nasional (IPN) mencatat nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Hal itu tergambar dari simulasi tertutup 15 nama dan 3 nama calon.
"Dari 15 calon presiden yang dimunculkan pada survei, Prabowo masih menjadi calon presiden pilihan utama publik. Temuan survei menunjukkan, elektabilitas Prabowo berada di angka 34,2 persen," jelas Peneliti Senior IPN Ike Sihotang dalam acara rilis survei secara virtual, Senin (10/7).
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi kedua dengan angka elektabilitas mencapai 21,1 persen, disusul Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 15,7 persen.
IPN menemukan, angka elektabilitas ketiga nama itu memiliki selisih yang signifikan dibandingkan dengan 13 nama kandidat lainnya. Tercatat, selain Prabowo, Ganjar, dan Anies, tidak ada kandidat lain dalam bursa capres yang berhasil meraup suara hingga melampaui 10 persen.
Adapun, kecenderungan serupa juga tampak dalam hasil survei IPN pada simulasi 3 nama capres. Prabowo, dengan perolehan elektabilitas hingga 42,3 persen mencatatkan kemenangan telak dari dua kompetitor utamanya, yakni Ganjar dengan 37,4 persen dan Anies dengan 17,0 persen.
"Sisanya, hanya ada 3,3 persen yang mengaku masih belum punya pilihan sama sekali," ujar Ike.
Dominasi Prabowo dalam hasil survei itu juga tergambar dari tingkat popularitas dan likeabilitasnya. Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu tercatat menempati peringkat pertama pada tingkat popularitas, dengan 91,7 persen, maupun pada tingkat likeabilitas, dengan 79,2 persen.
Posisi Prabowo berbeda dengan Sandi Uno yang memiliki tingkat popularitas hingga 90,7 persen, namun hanya disukai oleh 37,9 persen di antaranya. Hal itu membuat tingkat likeabilitas Sandi Uno kalah dari Anies, Ganjar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, maupun Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebagai informasi, survei yang bertajuk 'Kecenderungan Pilihan Publik Terhadap Capres-Cawapres dan Perilaku Pemilih Jelang Pemilu 2024' itu dilaksanakan pada 17—27 Juni 2023, dengan jumlah sampel sebesar 1200 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Survei itu memiliki margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.