Jepara, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara mengaku banyak mendapatkan permintaan air bersih di sejumlah daerah di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada musim kemarau tahun ini.

Kalakhar BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, melalui Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ali Wibowo, mengatakan, pada pekan ini saja sudah dua desa yang mengajukan yakni Desa Kedungmalang (Kecamatan Kedung) dan Desa Bringin (Kecamatan Batealit).

"Kami sudah mengirimkan truk tangki berisi air ke dua desa itu. Bahkan di Kedungmalang, kami telah menyiagakan empat tandon ukuran 1.000 liter," ujarnya, Sabtu (8/7).

Lanjutnya, meski begitu permintaan air bersih dari dua desa tersebut, lebih dikarenakan faktor saluran PDAM yang kurang lancar, imbas musim kemarau. Namun laporan yang murni disebabkan karena kekeringan, sejauh ini masih belum ada.

"Kami mulai bersiaga menghadapi kemarau. Apalagi perkiraan elnino akan mulai pada bulan Juli hingga akhir tahun. Tentu saja ini, akan mempengaruhi ketersediaan air di Jepara," jelasnya.

Disebutkan, sejumlah daerah yang bakal terdampak bencana diantaranya Kecamatan Nalumsari, Kecamatan Kedung, dan yang paling rawan yakni dua desa di Kecamatan Donorojo yakni Desa Clering dan Sumberejo.

"Berkaca dari tahun lalu, di Desa Clering, ada dua dukuh yang terdampak kekeringan parah. Masing-masing di Dukuh Karangrejo RT 04 dan RT 05 dengan jumlah jiwa yang terdampak sekitar 685 jiwa," ungkapnya.

Ali meneruskan, Dukuh kedua adalah Tawangrejo RT 03 dan RT 05. Jumlah jiwanya yang terdampak sekitar 643 jiwa. Sementara di Desa Sumberejo, terjadi di Dukuh Alang-Alang Ombo dengan jumlah jiwa terdampak sekitar 1.050 jiwa, dan Dukuh Glingsem ada 725 jiwa terdampak.

"Kami sudah siapkan armada untuk dropping air. Bila makin parah, nanti akan dibuatkan SK tanggap darurat. Selain itu, anggaran dari APBD dan CSR juga disiapkan," bebernya.