Jakarta, Gatra.com - Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky menyebutkan porsi sektor industri pengolahan dalam Produk Domestik Bruto (PBD) terus menurun dari tahun ke tahun. Dimana pada 2014 tercatat sebesar 21,08% dan turun sekitar 3,94% menjadi 18,34% pada 2022.
Awalil mengatakan, nilai sektor industri pengolahan pada 2022 tumbuh 4,89% lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar 5,31%.
"Faktanya memang sejak 2012 itu sektor industri pengolahan tumbuh lebih rendah dari keseluruhan sektor dari PDB. Jadi hampir 3 persen porsi di PDB selama delapan tahun.," kata Awalil dalam diskusi bertajuk hilirisasi, Industrialisasi dan ekonomi arah baru secara daring pada Jumat (7/7).
Dalam kesempatan tersebut, Awalil juga menyebutkan pertumbuhan rata-rata sektor industri pengolahan pada era tahun 2015 hingga 2022 hanya sebesar 3,29% per tahun. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi (keseluruhan 17 sektor) mencapai 4,01% per tahun.
Dari sisi porsi pekerja di sektor industri pengolahan kata Awalil, malah cenderung meningkat per tahunnya.
"Porsi pekerja di sektor industri pengolahan tetap bertambah, padahal porsinya terhadap PDB menurun di tahun 2015-2022," katanya.
Untuk diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) PDB Industri pengolahan mencapai Rp3,59 kuadriliun pada 2022. Porsi dari nilai tersebut mencapai 18,34% dari total PDB nasional yang senilai Rp19,58 kuadriliun.
Adapun, porsi tersebut lebih rendah dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai 19,255 dari PDB Nasional.