Gunungkidul, Gatra.com - Satu orang meninggal dan sebanyak 87 warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, positif antraks.
Penyakit antraks muncul di Dusun Jati, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, dan ditemukan 6 sapi dan 6 kambing terpapar penyakit tersebut. Wabah antraks ini bukan yang pertama kali terjadi di Gunungkidul.
Pemkab pun mengantisipasi agar penyakit itu tidak menyebar ke wilayah lain. "Untuk sementara waktu, di wilayah Padukuhan Jati kita lokalisasi agar tidak menyebar ke mana-mana," kata Heri Susanto, Wakil Bupati Gunungkidul, Rabu (5/7).
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Kesehatan disebut telah mengantisipasi antraks dengan melakukan surveilence sejak 3 Juli.
Heri menambahkan, perlunya koordinasi dan edukasi ke masyarakat agar sadar dan mengerti bahaya antraks.
"Kita selalu melakukan pemantauan terhadap penambahan kasus baru. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan serologi pada semua faktor risiko penduduk baik yang mengonsumsi maupun tidak mengkonsumsi (daging ternak)," imbuh Sidiq Hery Sukoco, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan.
Ia juga mengatakan pihaknya telah melakukan provilaksis, yakni pemberian obat antibiotik untuk semua faktor risiko. Hasil pemeriksaan menunjukkan seorang warga yang meninggal terkonfirmasi antraks dari hasil laboratorium di RSUP dr. Sardjito.