Home Gaya Hidup Merekam Alam Liar Lewat Kamera di Taman Safari Indonesia

Merekam Alam Liar Lewat Kamera di Taman Safari Indonesia

Jakarta, Gatra.com — Setiap tahun, selama lebih dari tiga dekade Taman Safari Indonesia (TSI) menggelar International Animal Photo & Video Competition (IAPVC). Tahun ini kompetisi kembali digelar untuk ke-32 kalinya.

Dengan adanya IAPVC setiap tahunnya, TSI berharap dapat menciptakan momentum positif dalam upaya menjawab tantangan konservasi satwa yang semakin mendesak dan membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menjadi bagian dari solusi.

IAPVC 2023 mengangkat tema “Story of the Wild, Capture Through Your Lens” yang terbuka untuk diikuti oleh semua kalangan (seperti fotografer profesional, media, komunitas, dan masyarakat umum) dengan berbagai tingkat kemahiran.

Setiap tahunnya, perhelatan IAPVC selalu membawa misi melestarikan cerita-cerita satwa di seluruh dunia yang saat ini terancam punah lewat fotografi. “Ajang kreatif tahunan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Taman Safari Indonesia untuk terus mendorong edukasi dunia satwa termasuk upaya konservasinya di Indonesia. Kami percaya siapa saja bisa memberi kontribusi positif terhadap masa depan dan keberlanjutan satwa endemik di Indonesia bahkan dunia,” ungkap Hans Manansang, Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia. “Kami berharap melalui karya-karya yang dihasilkan, masyarakat jadi semakin terhubung dengan dunia satwa yang indah namun rentan ini dan membangkitkan kecintaan terhadap mereka. Dengan demikian, bersama-sama kita bisa meningkatkan upaya pelestarian dan melindungi satwa-satwa ini dari kepunahan,” tambahnya.

Selama lebih dari empat dekade, TSI berkomitmen menjalankan peran mereka sebagai destinasi wisata yang tidak hanya berfokus menyediakan edukasi dan hiburan tentang dunia satwa, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pelestariannya. TSI sendiri telah menampung total 8,700 satwa dari 400 spesies satwa dunia dan menyediakan fasilitas konservasi berstandar internasional. Pusat konservasi dan riset TSI pun memiliki peran penting dalam perlindungan satwa, pemulihan, penangkaran, pelepasliaran serta pengengembangan inovasi demi kelestarian mereka di Indonesia.

Hans Manansang juga menyampaikan, “Kami sangat senang melihat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat terhadap IAPVC. Hampir puluhan ribu karya berhasil kami kumpulkan di setiap tahun IAPVC diselenggarakan. Hal ini mencerminkan tingginya kepedulian mereka akan kelestarian satwa kita. Semangat inilah yang terus kami tanamkan dalam IAPVC yang akan datang.” Rangkaian kegiatan roadshow menarik juga diselenggarakan di tiga cabang Taman Safari, termasuk di Taman Safari Bogor, Taman Safari Solo, dan Taman Safari Prigen, guna menggandeng lebih banyak masyarakat untuk ikut meramaikan IAPVC 2023.

Aprison, fotografer pemenang IAPVC 2022 kategori Endangered Animal membagikan pengalamannya ketika memotret Macan Tutul Jawa, spesies macan endemik Indonesia yang terancam punah, “Dari awal memang udah kepikiran untuk hunting foto macan tutul di Taman Safari Bogor. Coraknya yang indah menjadikan mereka hewan eksotik di mata lensa. Saya nunggu dari siang sampai sore untuk dapetin momen yang pas, sampai akhirnya tertangkap interaksi yang lucu ini. Semoga foto saya dapat menginspirasi pelestarian hewan cantik ini.”

Empat kategori dikompetisikan dalam IAPVC 2023, termasuk Photo Story, Endangered Animal, General Wildlife, dan Social Media Contest. Tahun ini peserta bisa menyumbang kecakapannya dalam membuat video singkat yang menceritakan keunikan satwa dan habitatnya. Para pemenang kompetisi akan mendapatkan hadiah menarik dari Canon Indonesia dan uang tunai dengan total ratusan juta Rupiah.

Untuk mengikuti IAPVC 2023, peserta cukup mendaftarkan diri dan karya via website Taman Safari Indonesia. Kompetisi berlangsung dari 28 Juni 2023 hingga 16 September 2023. Para pemenang akan diumumkan pada akhir bulan Oktober 2023.

46

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR