Banjarbaru, Gatra.com - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor melantik dan mengambil sumpah Fachrudin sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Kalsel bertempat di Hotel Novotel Banjarbaru, Senin (3/7).
Sahbirin berharap, selaku Dirut Bank Kalsel yang baru, Fachrudin agar terus meningkatkan kiprah Bank Kalsel untuk lebih profesional, lebih tajam dan lebih memberikan makna lagi sesuai dengan era kekinian. "Salahsatunya berkaitan dengan teknologi. Bank Kalsel jangan ketinggalan zaman, kan ada gurunya, OJK," ujar gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu kepada Gatra.com usai prosesi pelantikan.
Sedangkan Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah mengatakan, Fachrudin sangat layak jadi Dirut Bank Kalsel.
"Fachrudin orang dari dalam, dari bawah merintis karier. Paham betul kondisi Bank Kalsel secara keseluruhan (sehingga tahu) apa - apa saja yang akan dilakukan kedepannya. Jangan sampai kinerjanya makin turun, tapi harus makin naik dan potensi itu masih besar," ujarnya.
Darmansyah yakin, Fachrudin mampu membawa Bank Kalsel lebih baik lagi, karena sederet penghargaan telah berhasil diraih bank kebanggaan masyarakat di Bumi Lambung Mangkurat itu. "Bank Kalsel telah menerima penghargaan nomor satu digital terbaik seluruh BPD," cetusnya.
Usai dilantik, kepada wartawan Fachrudin berjanji akan mengoptimalkan pendapatan dan mengefisiensikan biaya pada tingkat yang diharapkan bersama.
Dia juga akan mengoptimalkan strategi agar modal Rp3 triliun bisa terpenuhi. "Digitalisasi penerimaan di semua daerah dan provinsi kita harapkan sudah bisa digital semua pada akhir tahun 2023," harapnya.
Fachrudin juga menyinggung soal kepastian Bank Kalsel Syariah mau diapakan. "Apakah berpisah, merger atau tutup. Atau Bank Kalsel berkonfersi diri menjadi Syariah. Kami usulkan dulu ke pemegang saham. Semoga pada RUPS 2024 sudah ada putusan ini," ujarnya.
Untuk pembangunan gedung pusat Bank Kalsel sendiri, beber Fachrudin, juga sepenuhnya diserahkan kepada pemegang saham. Apakah dibangun di Banjarmasin atau di Banjarbaru yang kini telah menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang baru.
"Lahan telah disiapkan Pemprov Kalsel di daerah perkantoran Setdaprov Kalsel di Kota Banjarbaru bersebelahan dengan lahan Kantor Pajak dan BI. Sekali lagi kita serahkan sepenuhnya kepada keinginan pemegang saham. Atau (bisa saja) bikin kantor disana semacam kantor perwakilan," ujarnya.