Home Ekonomi Penumpang Ramai Terus, KA Banyu Biru Akan Dijadikan Seperti Prameks

Penumpang Ramai Terus, KA Banyu Biru Akan Dijadikan Seperti Prameks

Solo, Gatra.com - Baru dibuka satu bulan, minat masyarakat untuk naik KA Banyu Biru relasi Solo - Semarang amat tinggi. Untuk itu, PT KAI Daop 6 Yogyakarta berencana menjadikan kereta api lokal ini layaknya kereta Prambanan Ekspres (Prameks) dengan skema public service obligation (PSO).

KA Prameks yang dulu beroperasi untuk relasi Solo-Yogyakarta juga sangat diminati penumpang. Saat ini KA Prameks hanya melayani relasi Yogya - Purworejo, sementara relasi Solo - Yogya dilayani kereta rel listrik (KRL).

Terkait rencana pengajuan PSO ini, Kepala PT KAI Kepala Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo mengatakan bahwa sejak beroperasi selama satu bulan ini, okupansi KA Banyu Biru hampir selalu 100 persen. Dengan begitu, kereta ini membuka peluang wisata untuk Solo-Semarang dan sebaliknya.

”Makanya ke depan akan kami sediakan seperti kalau dulu semacam Prameks. Akan kami sediakan dari Semarang sampai Solo,” katanya.

Saat ini, KA Banyu Biru hanya melakukan dua kali keberangkatan yang memanfaatkan waktu kosong dari rangkaian kereta Joglosemarkerto. Dengan usulan PSO atau kewajiban pelayanan publik, layanan kereta ini akan ditingkatkan tapi dengan tarif terjangkau untuk penumpang karena akan disubsidi oleh pemerintah.

”Kemarin kami buat kecepatannya 90 km per jam. Ini kurang maksimal. Lalu kami uji coba untuk rute Gundi-Solo, yang awalnya 90 km per jam menjadi 120 km per jam. Tapi nanti akan kami tetapkan 110 km per jam. Ini akan memperpendek waktu tempuh dan bisa meningkatkan minat masyarakat,” katanya.

 PT KAI Daop 6 Yogyakarta baru akan mengajukan usulan ini ke Kementerian Perhubungan. Selain itu, komunikasi dengan kepala daerah juga dijalin.

”Jadi nanti KA lokal bisa ada potensi ramai. Nanti kalau tambah lagi biar hideway-nya lebih kencang. Jadi biar bisa kayak KRL,” katanya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan bahwa KA Banyu Biru juga diminati masyarakat layaknya KRL. Dirinya sepakat jika jadwal kereta itu ditambah.

”Ya nanti, alon-alon (pelan-pelan). Sekarang Solo dan Semarang sama-sama ramai,” katanya.

180