Jakarta, Gatra.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah memutakhirkan 1,2 juta data keluarga pada hari ketiga Pemutakhiran hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21) tahun 2023.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Lina Widyastuti, SKM, M.A.P.S, Senin (03/07/2023) mengatakan jumlah data keluarga yang telah dimutakhirkan dari 34 provinsi sebanyak 1.215.442 keluarga.
Lina mengatakan pemutakhiran serentak di seluruh Indonesia berlangsung selama satu bulan, dimulai pada Sabtu, 1 Juli dan berakhir pada 31 Juli 2023. Pemutakhiran data keluarga ini untuk meningkatkan akurasi data sehingga intervensi pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem bisa tepat kepada keluarga sasaran.
“Pemutakhiran hasil Pendataan Keluarga 2021 pada tahun 2023 (PK-23) ini di 13.263 desa, di 34 provinsi. Sebanyak 82 persen menggunakan metode smartphone, dan sisanya menggunakan formulir atau paper based,” kata Lina.
Capaian pemutakhiran data keluarga tertinggi hingga hari ini diraih oleh Provinsi Jawa Timur yang telah memutakhirkan data 255.169 keluarga. Provinsi kedua terbanyak memutakhirkan adalah Jawa Barat 119.008 keluarga, dan ketiga Provinsi Banten dengan 95.320 data keluarga termutakhirkan.
Lina mengatakan dalam pemutakhiran PK-21 tahun 2023 ini, BKKBN menargetkan 15.703.133 data keluarga. Target pemutakhiran data keluarga tertinggi yakni Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.751.533 keluarga, Provinsi Jawa Timur sebanyak 2.059.540 keluarga, dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1.730.034 keluarga.
Target sasaran pemutakhiran keluarga paling sedikit adalah Provinsi Papua Barat yang ditargetkan 71.230 data keluarga.
Dalam Pemutakhiran PK-21 tahun 2023 ini BKKBN menurunkan 101.236 kader pendata yang mendatangi keluarga yang tersebar di 13.263 desa di seluruh Indonesia.
Pemutakhiran dilakukan dengan dua metode pengumpulan data, yaitu metode formulir (paper based) dan telepon pintar (smartphone) yang ditentukan berdasarkan pemetaan yang dilakukan provinsi.
Pemutakhirkan Data Keluarga Indonesia oleh BKKBN dilakukan dengan cara melengkapi, memperbaiki, memperbaharui, mencatat mutasi dan mendata keluarga baru yang belum ada dalam BDKI (Bank Data Keluarga Indonesia) melalui kunjungan rumah ke rumah dengan cara mewawancara dan atau mengobservasi kepala keluarga, yang dilakukan secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.
Wilayah Pemutakhiran PK-21 tahun 2023 dilaksanakan pada desa/kelurahan yang terpilih sebagai sampel dan desa/kelurahan dengan cakupan keluarga terdata rendah.
Lina mengatakan capaian target Pemutakhiran PK-21 tahun 2023 perlu mendapat dukungan dari para kepala daerah. “Karena itu kami berharap agar para kepala daerah ikut mendorong warganya untuk memberikan informasi yang valid dan proaktif terhadap kegiatan Pemutakhiran ini,” ujar Lina.
Dari Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2022, jumlah keluarga terdata sebanyak 69.894.542 keluarga dengan total individu anggota keluarga yang telah terekam sebanyak 230.353.769 jiwa. Cakupan pemutakhiran Pk-23 ditargetkan memutakhirkan 20-30 % keluarga.