Philadelphia, Gatra.com - Ketenangan kota Philadelphia dikoyak rentetan peluru penembak tak dikenal, Senin (3/7) malam waktu setempat. Empat orang tewas dan dua anak laki-laki terluka.
Seorang penembak bersenjata mengenakan rompi anti-peluru melepas tembakan di jalan-jalan kota, menewaskan empat orang dan melukai dua anak laki-laki.
Penembakan terjadi di lingkungan Kingsessing di Philadelphia, di mana seorang penembak tak dikenal membabi-buta menargetkan orang-orang secara acak. Polisi merespons dengan cepat dan berhasil menangkap tersangka setelah dia menyerah di sebuah gang.
Polisi mengungkapkan bahwa tersangka, seorang pria berusia 40 tahun, dilengkapi dengan rompi anti-peluru dan membawa senapan tipe AR, beberapa magazen, pistol, dan pemindai polisi. Kehadiran peralatan tersebut menyoroti keprihatinan serius tentang akses yang mudah terhadap senjata api dan peralatan militer di masyarakat sipil.
Kepada media, Komisaris Polisi Danielle Outlaw mengecam serangan ini sebagai tindakan tanpa alasan jelas, menegaskan perlunya menyelidiki motif di balik penembakan tersebut.
Peristiwa tragis di Philadelphia jadi salah satu dari 29 pembunuhan massal yang terjadi pada tahun 2023, menurut database The Associated Press dan USA Today bekerja sama dengan Northeastern University.
Statistik ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam tentang meningkatnya kekerasan senjata di negara ini. Associated Press mencatat bahwa sepanjang tahun ini, Amerika Serikat telah menyaksikan jumlah tertinggi dalam sejarah pembunuhan massal dan kematian akibat kekerasan senjata.