Jakarta, Gatra.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani untuk menekan potensi dampak kekeringan akibat fenomena El Nino yang diprediksi terjadi pada awal Juli 2023.
Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan, Rahmanto, dalam keterangan pers, Rabu (28/6), mengatakan, pihaknya memberikan bantuan kepada petani di Desa Kebon Ayu Penarukan Daya, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lombar), Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bantuan tersebut, lanjut Rahmanto, berupa rehabilitasi jaringan tersier sebanyak tiga unit, membangun embung pertanian dengan volume 700 meter kubik, membran plastik lima unit supaya air di embung tidak meresap ke tanah, JUT lima unit, traktor roda empat, roda dua, transplanter, dan pompa air.
Ia menyampaikan, pihaknya memberikan bantuan tersebut ketika kunjungan kerja ke Lombar untuk mengecek kesiapan menghadapi El Nino tahun 2023 di wilayah tersebut. Diprediksi akan terjadi penurunan produksi pertanian karena kemarau panjang.
“Kami dari Ditjen PSP mengecek kesiapan di lapangan dan ingin memotiviasi petani untuk menghadapi El Nino,” ujarnya.
Rahmanto menjelaskan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier tersebut untuk meningkatkan ketersediaan air. Air yang sudah disediakan Kementerian PUPR di waduk atau di embung dapat dipastikan bisa mengalir ke sawah.
Selain itu, Ditjen PSP Kementan juga akan membangun Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Kebon Ayu. JUT akan mempermudah akses petani mengangkut hasil panen dan menekan biaya produksi sehingga mereka kian bergairah menggeluti sektor pertanian.
“Biasanya hasil tani harus dipanggul, dipikul, biayanya mahal. Kalau sudah ada JUT bisa naik motor, lebih mudah,” katanya.
Sedangkan mekanisme pengajuan pembangunan JUT di suatu lokasi, Rahmanto, menjelaskan, diawali dengan usulan pengajuan dari petani kepada penyuluh pertanian. Setelah itu diusulkan kepada Dinas Pertanian (Distan) setempat.
“Nanti akan diseleksi prioritas untuk diberikan bantuan karena banyak sekali usulan terkait jaringan irigasi, JUT, dan alsintan,” ujarnya.
Ia berharap setelah bantuan diberikan, petani dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin secara berkelompok agar produktivitas pertanian tetap terjaga. Sedangkan untuk alsintan, boleh juga dimanfaatkan oleh kelompok tani lainnya.
“Dengan demikian diharapkan terjadi peningkatan produktivitas pertanian, produksi bisa dilakukan meski ada El Nino, dan krisis pangan juga bisa dilalui dengan baik,” katanya.
Kepala Desa Kebon Ayu, Jumarsa, mengatakan, bantuan JUT di desanya akan sangat membantu peningkatan produktivitas pertanian mengingat sebagian besar warga, yakni sejumlah 70% berprofesi sebagai petani dan buruh tani.
Kondisi jalan yang kurang memadai di Desa Kebon Ayu akan diperbaiki dengan dibangunnya JUT. Dengan tersedianya akses jalan yang baik, petani dapat menghemat waktu dan biaya.
Ia menyampaikan, lokasi JUT yang akan dibangun khusus di wilayah utara desa ini merupakan hamparan lahan seluas 70 hektare. Pada musim hujan, area yang sudah diwakafkan untuk JUT ini becek, banjir, sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan atau alat pengangkut. Ini menyulitkan petani untuk membawa hasil pertanian.
“Kita berharap dengan adanya rehabilitasi JUT ini petani dapat lebih maksimal, lebih mudah mengangkut hasil produksi pertanian,” kata I Nyoman Sugiartha, Kabid PSP Lombar.
Para petani di Desa Kebon Ayu mengapresiasi perbaikan JUT yang sudah lama mereka tunggu sejak tahun 1990 silam. Mereka sangat mengharapkan JUT karena selama ini mengeluarkan ongkos yang cukup besar untuk membawa hasil pertaniannya.
“Sebelum ada JUT, dulu hasil panen kita pikul. Sejak ada JUT jadi gampang mengangkut hasil panen, lebih murah, lebih ringan, lebih cepat. Kita setiap hari juga lebih cepat ke sawah,” kata Ramilah, Ketua Kelompok Tani Bertekad Umum Maju, Desa Kebon Ayu.
Ia sangat bersyukur pemerintah telah membangun JUT. Dia ingin JUT di desanya ditambah, tidak hanya satu. Pihaknya mengharapkan agar dibangun JUT di pinggir Bukit untuk mempermudah mengangkut hasil pertanian.
“Terima kasih kepada pemerintah. Semoga petani sejahtera, Indonesia maju,” kata Ramilah.
Haji Jamiludin mewakili Kelompok Tani Mustika Sari, juga tak kalah bahagia. Dia merasakan kini mengangkut hasil pertanian berupa padi, palawija, dan tembakau menjadi lebih mudah dan efisien.
“Dengan adanya JUT, semoga petani di sini lebih sejahtera. Saya bersyukur ada perhatian dari pemerintah pusat membangun JUT,” ujarnya.