Jakarta, Gatra.com - Sebanyak tujuh orang warga mengalami luka-luka setelah tertimpa reruntuhan atap dan bangunan rumah akibat angin puting beliung yang terjadi di permukiman nelayan yang berada di Kelurahan Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (24/6) lalu.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau, Hardin Nafii mengatakan bahwa angin puting beliung itu terjadi pada pukul 02.00 WIB. Menurutnya, pada waktu itu, sebagian besar warga sedang beristirahat, sehingga kecil kemungkinan mereka untuk menyelamatkan diri.
"Kejadian diperkirakan pukul 02.00 WIB saat warga masih beristirahat. Warga terluka diakibatkan terkena runtuhan atap asbes dan beberapa material bangunan lainnya. Namun hasil peninjauan tadi, warga yang luka-luka tersebut sudah dapat kembali ke rumah maupun ke rumah saudara,” jelas Hardin Nafii, dikutip dalam keterangannya, Senin (26/6).
Namun demikian, kata Hardin, para korban hanya mengalami luka ringan dan langsung mendapat penanganan, sehingga dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. Hanya saja, beberapa di antara mereka terpaksa harus tinggal sementara di rumah kerabat karena rumah yang mereka tinggali sebelumnya telah rusak parah.
Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Kepulauan Riau, ada sebanyak 45 unit rumah yang mengalami kerusakan berat. Di samping itu, enam unit rumah mengalami kerusakan sedang, dan 102 lainnya mengalami kerusakan ringan. Laporan Pusdalops juga mencatat, jumlah masyarakat terdampak mencapai 87 kartu keluarga (KK).
“Alhamdulillah saat ini aman terkendali namun ada penambahan laporan kerusakan ringan dari 83 rumah terdampak menjadi 102 unit,” kata Hardin.
Adapun, berdasarkan laporan visual, rumah yang rusak berat rata-rata hancur tidak bisa ditinggali karena roboh dan jatuh ke atas permukaan air. Sementara itu, puluhan rumah yang rusak ringan hingga sedang rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap hingga dinding.
“Rumah yang rusak berat diungsikan ke rumah keluarga. Posko sudah terbangun, kebetulan Bapak Gubernur Kepri dan Beberapa Anggota DPRD Kepri dapil Batam sudah menyerahkan bantuan, dan menurunkan tim Dinas Perkim dalam rangka penghitungan kerugian untuk bantuan selanjutnya,” jelas Hardin.
Di samping itu, Hardin pun melaporkan kondisi cuaca di wilayah Batam yang masih terguyur hujan meski tidak signifikan. Menurutnya, kondisi perubahan cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan disertai petir dan angin kencang juga masih kerap kali terjadi secara tiba-tiba.
Sementara itu, menurut pantauan prakiraan cuaca yang dihimpun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kepulauan Riau masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga Selasa (27/6). Oleh karenanya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah setempat membantu masyarakat dalam peningkatan kapasitas, mitigasi, dan kesiapsiagaan demi meminimalisir dampak bencana.
Tak hanya itu, BNPB juga mengimbau agar pemerintah dapat memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak dengan memprioritaskan kelompok rentan, apabila kedepannya diperlukan penanganan darurat.
Tak hanya itu, BNPB juga mengimbau seluruh masyarakat dan komponen pemerintah daerah setempat agar terus memantau perkembangan cuaca terkini dari informasi yang dikeluarkan oleh instansi berwenang seperti BMKG. BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat menghindari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.