Home Regional Dua Proyek Besar di Solo Belum Dibayar, Imbas OTT KPK

Dua Proyek Besar di Solo Belum Dibayar, Imbas OTT KPK

Solo, Gatra.com - Dua proyek besar yang dilaksanakan di Solo, yakni Viaduk Gilingan dan Rel Layang Joglo terlambat pencairan termin pembayarannya. Totalnya mencapai Rp56 miliar yang belum dibayarkan.

Site Manajer Penataan Viaduk Gilingan (PT Calista), Niko Herlambang mengatakan persoalan internal menjadi faktor penghambat pekerjaan di lapangan. Sebab setalah operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya.

”Berbagai pekerjaan di lapangan terhambat, termasuk pembayaran termin proyek,” kata Niko pada wartawan Senin (26/6).

Kedua proyek tersebut merupakan proyek prioritas dari Pemkot Solo. Kontraktor belum menerima pembayaran sebesar Rp 5,6 miliar untuk proyek penataan Viaduk Gilingan. Sementara untuk proyek pembangunan rel layang Joglo, kontraktor belum menerima pembayaran hingga Rp 50,4 miliar.

Lebih lanjut Niko menjelaskan bahwa saat ini tidak ada pejabat definitif yang mengambil keputusan. Dalam dua bulan belakangan sejak OTT KPK, pekerjaan tetap berjalan. Namun, saat ini pekerjaan berhenti karena termin pembayaran berhenti. Saat ini progres pembangunan mencapai 85 persen hingga 23 Juni 2023.

”Kami berharap segera dibayar. Sebab kami sudah kehabisan bensin untuk memenuhi operasional proyek. Total nilai kontraknya hingga Rp16 miliar dan ditargetkan selesai 7 Juli,” ujar Niko.

Adapun kontraktor proyek pembangunan Rel Layang Joglo melalui Site Manager PT WIKA BKU-KSO, Dendy Purbowo mengakui ada masalah pembayaran juga. Hal ini juga imbas dari OTT KPK beberapa waktu lalu.

”Pembayaran termin yang belum diterima kontraktor kisaran Rp50,4 miliar. Ini belum termasuk pekerjaan tambahan yang belum masuk kontrak awal. Sehingga perlu adendum baru agar pekerjaan bisa ditagihkan,” tutur Dendy.

Untuk nilai kontrak proyek Rel Layang Joglo mencapai Rp280 miliar. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2024 mendatang. Saat ini pembangunan sudah mencapai 83 persen.

”Kami harap pembayaran segera dicairkan. Sebab sangat berpengaruh pada operasional pekerjaan,” pungkasnya.

98