Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia bola di Indonesia. Menurutnya praktik mafia bola harus diganjar sanksi tegas secara hukum dikarenakan sangat merugikan perkembangan dunia sepak bola Tanah Air.
Dalam hal ini, Erick Thohir merangkul Polri dalam upaya pemberantasan mafia bola Tanah Air. Eks Presiden Inter Milan ini menegaskan kolaborasi bersama Polri merupakan bentuk komitmen bersama dalam menciptakan iklim sepak bola yang bersih dan sportif.
"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden (Joko Widodo) dan sejalan dengan FIFA bahwa kita akan menciptakan iklim sepak bola yang bersih. Dan kami mendorong PSSI apabila terbukti akan diberikan hukuman seumur hidup kepada wasit, pemain, pemilik, pengurus, bahkan saya sendiri," terang Erick Thohir di Mabes Polri, Snin (26/6).
Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan siap untuk berkolaborasi bersama PSSI untuk memberantas praktik mafia bola di Nusantara. Listyo Sigit mengatakan saat ini Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Sepak Bola telah terbentuk di pusat hingga daerah sejak bulan Maret lalu dan siap mengusut jika terdapat indikasi kecurangan dalam lapangan hijau.
"Satgas Anti Mafia Sepak Bola telah dibentuk Bulan Maret, gabungan dari pusat dan daerah, ada beberapa tempat yang telah dibentuk," kata Sigit.
Seperti diketahui, Erick Thohir berkomitmen tinggi dalam memberantas berbagai kecurangan sesuai lingkup kerja yang dimiliki. Sebelumnya, Erick Thohir yang juga Menteri BUMN ini sudah terbukti tidak main – main dalam mengungkap berbagai kecurangan.
Seperti halnya di Kementerian BUMN, Ia berhasil mengungkap berbagai kasus korupsi dengan berkolaborasi bersama berabagai pihak seperti BPKP, KPK dan Kejaksaan Agung. Dari hasil kolaborasi ini, Erick Thohir berhasil mengungkap kasus korupsi Jiwasraya, Asabri, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast dan Pelindo.
Kini, ia merambah ke dunia sepak bola sebagai Ketum PSSI untuk memberantas mafia bola yang kerap kali menghambat laju perkembangan dunia sepak bola Tanah Air.