Ottawa, Gatra.com - Pihak berwenang Kanada mengatakan bahwa mereka akan melancarkan penyelidikan atas hilangnya kapal selam Titan minggu ini, bersama dengan lima orang di dalamnya kapal saat menyelam ke bangkai kapal Titanic.

Kapal kargo Polar Prince (Pangeran Kutub) berbendera Kanada menarik Titan ke laut akhir pekan lalu, namun kehilangan kontak dengannya sekitar satu jam 45 menit setelah kapal selam diluncurkan ke kedalaman laut.

Dewan Keselamatan Transportasi Kanada mengatakan, pihaknya sebagai otoritas investigasi negara bendera kapal pendukung itu akan melakukan investigasi keselamatan mengenai keadaan operasi ini.

Baca Juga: Kontroversi Kapal Selam Titan Abaikan Keselamatan Berakhir Ledakan Mematikan

Penjaga Pantai AS mengatakan pada hari Kamis bahwa kelima orang di dalam kapal selam itu telah meninggal setelah kapal tersebut mengalami ledakan yang dahsyat.

Sejumlah puing ditemukan di dasar laut, 1.600 kaki (500 meter) dari haluan Titanic.

Pengumuman itu mengakhiri operasi pencarian dan penyelamatan secara multinasional yang memikat dunia sejak kapal wisata kecil, itu hilang di Atlantik Utara empat hari sebelumnya.

Dewan Keselamatan Transportasi secara rutin menyelidiki kecelakaan udara, kereta api, laut dan pipa dengan tujuan meningkatkan keselamatan transportasi. Namun tidak menetapkan kesalahan atau menentukan tanggung jawab perdata atau pidana.

Baca Juga: Kapal Selam Titan Ditemukan Hancur: Dipastikan Semua Penumpang Tewas, Pencarian Dihentikan

Badan independen mengatakan telah mengirim penyelidik ke St. John's, Newfoundland, dari mana Pangeran Kutub berlayar, untuk mengumpulkan informasi, melakukan wawancara, dan mencermati kejadian tersebut.

“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan mengoordinasikan kegiatan kami dengan lembaga lain yang terlibat,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Chief Mi’sel Joe dari Miawpukek First Nation, kapal kargo pengikut Polar Prince --kapal pendukung ekspedisi, juga membantu dalam operasi pencarian.