Riyadh, Gatra.com - Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah mengatakan biaya haji tahun ini turun 39 persen untuk 1,4 juta jemaah yang datang dari luar Kerajaan Saudi.
Arabnews, Jumat (23/6) melaporkan, berbicara pada konferensi pers di Riyadh pada hari Kamis, Al-Rabiah menambahkan bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup besar dalam layanan tahun ini, karena jumlah jemaah kembali meningkat seperti sebelum COVID-19.
“Biaya haji menurun, dan paket haji turun 39 persen untuk jamaah di luar Kerajaan Saudi, memberi manfaat lebih dari 1,4 juta … dan kita akan melihat layanan yang lebih baik karena sifat persaingan yang membantu meningkatkan kualitas dan menurunkan harga,” katanya.
Baca Juga: Kemenag: Usulan Kenaikan Biaya Haji Mungkin Tidak Populer, Tapi…
Untuk haji tahun ini, katanya jumlah perusahaan yang menyediakan layanan telah ditingkatkan dari enam menjadi 16 perusahaan.
Al-Rabiah mengatakan juga ada pengurangan biaya untuk jamaah haji domestik, dengan pembayaran sekarang dapat dicicil di platform Haji Nusuk. Paket dasar mulai dari SR3,984 (US$1,062.40) atau sekitar Rp 15,9 juta.
Menteri mengatakan bahwa salah satu perkembangan terpenting tahun ini adalah peluncuran platform Haji Nusuk untuk jamaah dari Amerika, Eropa, dan Australia, dalam tujuh bahasa.
Baca Juga: Pemerintah-DPR Sepakat, Biaya Haji Jadi Rp 49,8 Juta
Al-Rabiah mengatakan pemerintah akan terus memantau adanya penipuan terkait paket haji. Hanya platform Nusuk Haji yang berwenang untuk memproses pembayaran.
“Kami memiliki sejumlah besar pengamat yang memantau paket yang disepakati… Tahun lalu, misalnya, kami mengembalikan lebih dari SR160 juta ($42,66 juta) kepada jamaah karena pelanggaran perjanjian yang telah dibuat, dan kami tidak akan mentolerir (ini) dengan perusahaan manapun. Dan akan ada insentif dan penghargaan bagi perusahaan yang mencapai tingkat kepuasan,” kata Al-Rabiah.
Terkait umrah, kata dia, perubahan yang sebelumnya diumumkan adalah perpanjangan visa dari 30 menjadi 90 hari.