Jakarta, Gatra.com – Lee, perwakilan dari Jeju Tourism Organization (JTO), menyampaikan waktu terbaik untuk berlibur ke Pulau Jeju untuk menikmati susana dan alam nan indah di pulau yang kerap disebut The Hawaii of Korea.
“Kalau saya pribadi disuruh jawab, ini bulan terbaik dari April hingga awal Juni atau mulai bulan September hingga pertengahan November,” katanya dalam 2023 Korea Tourism Seminar–Jeju Island di Jakarta, Rabu (21/6).
Menurutnya, itu waktu yang tepat untuk mengunjungi Pulau Jeju karena itu merupakan saat terbaik suasana di sana. Selain itu, suhu udara dan cuaca sangat mendukung wisatawan untuk menikmati keindahan pulau yang masuk dalam 7 Wonders of Nature.
“Ada pertanyaan gimana kalau mau melihat salju? Sebenarnya Jeju ini bukan tujuan wisata salju, tapi pada saat musim winter atau musim dingin di sana, kadang-kadang ada 5 hari kita lihat salju, atau mungkin beruntung bisa 10 hari bersalju di sana,” ucapnya.
Sedangkan pada musim panas, lanjut Lee, suhu di Pulau Jeju lebih panas dari Jakarta, sehingga menurutnya itu bukan waktu yang tepat. Namun demikian, bagi wisatawan atau pelancong yang menyukai itu, bisa berlibur di musim panas atau summer.
”Itu tadi, itu April ke awal Juni, September ke pertengahan November ini waktu yang paling tepat ke Jeju,” ucapnya.
Kenapa waktu tersebut sangat tepat untuk berlibur di Pulau Jeju, Korea Selatan (Korsel), karena pada bulan April hingga Juni merupakan suhu yang sedang dan hangat. Saat itu berbagai bunga seperti camelia dan berbagai tanaman tengah bersemi.
Adapun pada September sampai November adalah musim gugur atau autumn. Musim ini juga memberikan sensasi tersendiri dan sayang untuk dilewatkan oleh wisatawan yang ingin melancong ke sana.
Ia menjelaskan, JTO dan Korea Tourism Organization (KTO) menghelat acara 2023 Korea Tourism Seminar–Jeju Island untuk kembali memperkenalkan keindahan Pulau Jeju, Korsel, setelah sektor pariwisata dunia mulai bangkit pascadigebuk pandemi Covid-19.
Seminar tersebut juga dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea dan juga kampanye Visit Korea Year 2023-2024, yang memperkenalkan daftar 100 festival dan 100 destinasi wajib dikunjungi selama periode 2 tahun tersebut.
Adapun dalam peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea, KTO turut serta melakukan berbagai kegiatan terkait pariwisata untuk mempromosikan dan meningkatkan arus wisatawan kedua negara, pertukaran pengalaman, kunjungan studi lapangan, dan lain-lain.
“Setelah pandemi dideklarasikan berakhir dan semakin banyak negara yang gencar mempromosikan pariwisata negaranya, maka Korea juga tidak bisa ketinggalan,” kata Yang Su Bae, Direktur KTO Jakarta Office.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2023 ini, Korsel aktif mempromosikan destinasi baru dan festival tahunan agar banyak wisatawan tertarik kembali berlibur ke Korsel, khususnya Pulau Jeju.
Untuk kian menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Pulau Jeju, JTO gencar mempromosikan kebijakan bebas visa ke Jeju untuk negara Indonesia. Kebijakan ini memang sudah berlangsung sejak tahun 2018, tetapi sempat ditangguhkan pada tahun 2020 karena pandemi, dan diberlakukan kembali pada Juni 2022.
JTO juga memperkenalkan rute penerbangan baru dari Indonesia ke Jeju menggunakan maskapai Scoot dengan rute Jakarta–Singapura–Jeju.
“Kami ingin secara aktif mempromosikan Kota Jeju kepada warga Indonesia, terutama ketika Jeju memberlakukan kembali kebijakan bebas visa kepada warga negara Indonesia tahun lalu. Jeju dengan pesonanya menawarkan berbagai alternatif liburan untuk menikmati alam, kuliner, dan budayanya,” kata Kang Bong Seok, Direktur Departemen Pemasaran Global JTO.
Seminar ini memperkenalkan 100 destinasi yang wajib dikunjungi, terutama di Jeju, seperti Taman Nasional Hallasan, Jeju Olle Trail, dan Seongsan Sunrise Peak. Selain itu, pengalaman festival yang wajib dicoba di Jeju, seperti Jeju Fire Festival dan Seogwipo Canola Festival.