Jakarta, Gatra.com - Pelindo mendukung pengembangan desa berbasis tourism atau Desa Wisata di Jawa Timur. Pengembangan desa ini diharapkan mampu menghasilkan komoditas, produk ataupun jasa, yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dalam jangka panjang.
Departemen Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Febrianto Zenny mengatakan pihaknya melakukan kegiatan monitoring & evaluasi (monev) program pemberdayaan masyarakat bersama tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di Kampung Mandiri, Kedung Baruk dan Kampung Warna Warni, Asem Rowo, Surabaya serta Desa Wisata Mangrove Sreseh di Desa Marparan, Kabupaten Sampang, Madura dan lokasi penanaman mangrove di Bangkalan, Madura.
Febrianto mengatakan, program pemberdayaan masyarakat di kedua desa tersebut dilaksanakan sebagai upaya memperkuat perekonomian masyarakat lokal. Konsep Kampung wisata bisa menjadi model bagaimana desa tersebut bisa memenuhi dirinya sendiri dengan membuat produk-produk unggulan.
Saat ini Kampung Kedung Asem memiliki produk andalan berupa buah naga. Warga desa ini juga memiliki usaha ecoprint, pengelolaan lingkungan melalui green school, pengelolaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), kolam lele, koperasi, dan lainnya.
"Produk-produk tersebut menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri. Saat surplus, bisa dijual ke masyarakat umum," ujar Febrianto dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
Febrianto berharap Kampung Kedung Asem bisa menjadi destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan asing dari kapal pesiar (cruise) dan menciptakan Port Tourism.
“Biasanya, para wisatawan kapal pesiar ingin mendapatkan sesuatu yang tidak ada di negara lain. Kalau di Kampung wisata bisa menyajikan keunikan yang dicari, tentu sangat bangus,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Dirhansyah mengapresiasi program pemberdayaan masyarakat di Kampung Mandiri Kedung Asem.
"Kemajuan kampung di sini bisa dijadikan contoh. Terkait kerja sama dengan Pelindo, Kemenko Marves siap membantu untuk merealisasikan progamnya," kata Dirhansyah.
Ketua RW V Wisma Kedung Asem Didik Edy Susilo menjelaskan, lahirnya Kampung ini adalah hasil kreasi warga. Kreasi Kampung Mandiri sudah menular ke kampung-kampung yang lain. “Bahkan, Gubernur Jawa Timur menjadikan kampung ini sebagai percontohan," kata Didik.
Sementara itu, di Desa Marparan, Kabupaten Sampang, Tim Kemenko Marves, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta perwakilan Kementerian BUMN bersama Pelindo melihat aktivitas budidaya apartemen kepiting Bakau binaan Pelindo. Budidaya kepiting bakau ini juga merupakan program pemberdayaan ekonomi warga lokal.
Di desa ini, Pelindo juga membantu pembangunan jalur traking mangrove dan pengembangan ekowisata. Selain itu, melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo juga berencana membangun mini Arboretum, pembibitan serta persemaian mangrove Sreseh.
“Pelindo mendukung pemberdayaan masyarakat yang memiliki program atau kegiatan yang sesuai dengan visi perusahaan, di mana program tersebut bukan hanya bisa dilaksanakan, tapi juga bisa berkelanjutan,” pungkas Febrianto.