Home Liputan Haji Jelang Puncak Haji, Jamaah Gelar Istighosah

Jelang Puncak Haji, Jamaah Gelar Istighosah

Makkah, Gatra.com - Menjelang pelaksanaan puncak haji, sebagian jamaah Indonesia menggelar istighosah. Doa meminta pertolongan kepada Allah Swt itu atas inisiatif petugas haji dari kelompok terbang (kloter) SOC 13 bertempat di Hotel Rizq Palace, Misfalah, Makkah, Arab Saudi. 

Menurut Ketua kloter SOC 13, Koiri Mas Amin, sebelumnya istighosah juga dilakukan jamaah saat akan menjalani umrah wajib setibanya di Makkah usai perjalanan dari Madinah. Adapun semalam, istighotsah dilakukan untuk meminta pertolongan Allah menjelang puncak haji nanti. Pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan wukuf di Arafah musim haji tahun ini pada Selasa, 27 Juni. 

"Nanti akan ada lagi istighosah. Sekali lagi yakni sebelum berangkat ke Arafah. Harapannya fase puncak haji bisa dilalui dengan lancar sesuai syariat dan jadi haji mabrur," ungkap Koiri, Minggu (18/6) mslsm Waktu Arab Saudi. 

Baca Juga: PPIH: Sarapan Pagi Jemaah Haji Sudah Diganti Nasi Semula Roti

Dijelaskan, ada 345 jamaah di kloter asal Kota Semarang dan Kabupaten Kendal. Adapun sebagai pembicara yakni KH Fathurohman dari Kendal. 

Menurut Koiri, dengan adanya istighosah ini jadi kegiatan keagamaan lain sehingga saat di hotel jamaah tidak hanya diam di kamar, makan, dan minum saja. 

"Selain istighosah juga ada penjelasan terkait manasik saat berada di Arafah, Muzdslifah, dan Mina," katanya. 

Selain istighosah, ada juga pemeriksaan ulang (screening kesehatan) terutama untuk jamaah lanjut usia (lansia) dan yang berisiko tinggi (risti). 

Screening jamaah lansia dan risti dilakukan untuk persiapan menuju Armuzna. 

Baca Juga: Kemenag: Sembilan Ikhtiar Wujudkan Haji Ramah Lansia

"Kami ngin memastikan jamaah terutama yang risti. Rata-rata punya komorbid tekanan darah tinggi dan gula darah. Adapun yang tekanan darahnya tinggi masih ada waktu dan kesempatan pengobatan sampai puncak ibadah haji," ungkap dr Annita Kern, dokter kloter SOC 13. 

Dari hasil screening jamaah yang kondisinya tidak bagus, akan dilakukan monitoring hingga menjelang berangkat ke Armuzna. Sedangkan bagi yang tekanan darah tinggi akan dipastikan dengan pemberian terapi obat. 

Rata-rata jamaah sudah membawa obat sendiri. Jika ada yang kehabisan makan tim kesehatan akan menyediakan. 

Dari jumlah jamaah, ada 282 yang masuk kelompok risti. Jamaah yang usianya di atas 60 tahun ada 111 orang. Dari sekian itu, rata-rata punya catatan komorbid tensi tinggi, gula, dan jantung. Ada satu jamaah yang masih dirawat inap karena komorbid jantung dan masalah dehidrasi.

"Kami melakukan visitasi hampir setiap hari. Bergiliran, tiga tenaga kesehatan dan satu dari petugas kesehatan daerah," kata dr Annita. 

Salah satu jamaah, Uliyatut Tadzkiroh, menganggap istighosah penting dilakukan jamaah haji. Apalagi saat persiapan menjelang puncak haji. 

"Saya minta doa dari keluarga di tanah air, dan menjaga kesehatan. Salah satunya rutin memeriksakan tensi darah karena saya punya darah tinggi," kata wanita kelahiran 49 tahun asal Kabupaten Kendal tersebut. 

Baca Juga: Ketentuan Asuransi Bagi Jemaah Haji, Ketua PPIH: Disiapkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan

Dia mengaku rajin kontrol dan ikut pemeriksaan kesehatan. Dokter dkloter terus memantau kesehatannya. 

"Sangat bermanfaat buat saya untuk menghadapi puncak haji. Selama ini keluhan kesehatan saya batuk dan pilek. Saya bawa vitamin sendiri dan obat-obatan seperti minyak telon," kata Uli, sapaan akrabnya. 

Dia mengaku setiap dari Masjid Haram kesehatannya baik-baik saja. Tensi tidak melonjak.

"Saya kali pertama ini ke Tanah Suci. Saya terharu sekali ketika kali pertama ke Masjidil Haram dan melihat Ka'bah. Saya teringat semua dosa saya. Semoga bisa diampuni. Semoga keluarga dan kerabat saya bisa dipanggil ke Makkah juga," ungkapnya. Reporter Gatra, Adi Wijaya melaporkan dari Makkah dan Madinah.

168