Jakarta, Gatra.com – Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mendesak pemerintah membekukan Pondok Pesantren (Ponpres) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat (Jabar) karena Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu diduga keras menyebarkan ajaran menyimpang.
“Persis mendesak pemerintah segera membekukan Ponpes Al Zaytun,” kata KH Jeje Zaenudin, Ketua Umum (Ketum) PP Persis dalam pernyatan pers, Senin (19/6).
Jeje menyampaikan, pihaknya menilai sudah banyak alasan dan fakta bahwa Al Zaytun harus dibekukan. “Pertama, Panji Gumilang sudah terindikasi menyimpang,” ujarnya.
Jeje lebih lanjut menyampaikan, ajaran di Ponpes Panji Gumilang tersebut diduga menyeleweng atau tidak sesuai dari ajaran yang lurus berdasar 10 kriteria kesesatan yang telah dirumuskan dan disepakati oleh seluruh ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurutnya, kegiatan dan ajaran diduga sesat tersebut telah lama meresahkan dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Adapun ajaran yang diduga sesat di antaranya soal penafsiran Al-Qur'an dan hadist.
“Penafsiran terhadap Al-Qur'an dan hadits yang semaunya, tanpa mengindahkan kaidah penafsiran yang ditetapkan para ulama,” ujarnya.
Kedua, kata Jeje, dugaan ajaran menyimpang tersebut berdasarkan kesaksian dan pengakuan dari para alumni, mantan pengajar dan pengikutnya. Mereka membongkar berbagai penyelewengan dan kedok kebohongan yang diterapkan di Al Zaytun.
Selain itu, juga berbagai laporan dugaan praktik dan perilaku kemaksiatan berat yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun sudah sangat jauh dari ajaran Islam.
Jeje menegaskan, kalau tidak dibekukan, Persis mendesak pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum dan pihak terkait untuk melakukan penyelidikan mendalam dan menghentikan berbagai provokasi yang dilakukan oleh Panji Gumilang.
Menurut Jeje, jika tidak dibekukan dan dilakukan tindakan hukum, berpotensi mendorong terjadinya aksi massa yang tidak diharapkan. Pihaknya juga mengimbau para orang tua agar tidak menyekolahkan anak-anaknya di Ponpes Al Zaytun.
“Mengimbau agar para orang tua tidak sekali-kali menyekolahkan putra-putri mereka ke Ponpes Al Zaytun yang jelas banyak indikasi kesesatan paham,” ujarnya.