Riyadh, Gatra.com - Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan adanya penampakan bulan sabit Dhulhijjah pada hari Minggu, (18/6). Itu menandakan awal bulan Islam Dzulhijjah, salah satu bulan paling suci dalam kalender Islam. Dengan penampakan bulan sabit, Idul Adha akan diperingati pada 28 Juni.
Dhulhijjah adalah bulan kedua belas dan terakhir dari kalender lunar Islam, di mana umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk menunaikan ibadah haji, salah satu dari lLima rukun islam.
Sembilan hari pertama Dzulhijjah dianggap sangat sakral, dengan hari kesembilan dikenal sebagai Hari Arafah. Pada hari ini, jutaan peziarah berkumpul di dataran Arafah, dekat Mekkah, dalam suatu perbuatan iman dan pengabdian. Di sini, mereka melakukan ritual haji yang paling penting, berdiri dalam keadaan kontemplatif, berdoa dan bertaubat.
Baca Juga: Tim Medis Saudi Selamatkan Jamaah Haji Indonesia yang Henti Jantung Selama 8 Menit
Dikatakan bahwa pada hari ini, dosa seseorang akan diampuni, dan melambangkan kelahiran kembali dan pembaruan spiritual.
Setelah Hari Arafah, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Idul Adha, juga dikenal sebagai “Hari Raya Kurban.” Hari besar Islam ini memperingati bagaimana kerelaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail sebagai tindakan ketaatan kepada Allah SWT. Pada akhirnya, Allah SWT menyediakan seekor domba untuk dikorbankan sebagai pengganti, yang intervensi pertanda rasa syukur oleh umat Islam setiap tahun.
Baca Juga: Arab Saudi Melancarkan Operasional Haji Terbesar Pasca Pandemi
Pada Idul Adha, umat Islam melakukan ritual hewan kurban, seringkali seekor domba, untuk mengenang peristiwa ini. Daging tersebut kemudian dibagi menjadi tiga bagian: satu untuk keluarga, satu untuk teman dan kerabat, dan satu untuk orang miskin dan membutuhkan.
Perbuatan memberi ini menekankan nilai-nilai empati, kedermawanan, dan komunitas yang menjadi inti dari hari raya dan keyakinan Islam.