Berlin, Gatra.com - Upacara pembukaan Special Olympics World Games berlangsung di The Olympiapark Berlin Sabtu, 17 Juni 2023, petang hari. Event multicabang empat tahun ini diikuti sekitar 6.000 atlit bertalenta khusus dan atlit partner dari seluruh dunia. Mereka berjuang mempertontonkan secara maksimal kemampuannya di 26 cabang olahraga, mulai 17 hingga 25 Juni.
Pembukaan berlangsung meriah. Panitia penyelenggara dibantu 18.000 relawan menggelar acara di salah satu fasilitas olahraga paling bergengsi yang dibangun bagi penyelenggaraan Olimpiade 1936 itu. Sebagai tuan rumah, Republik Federal Jerman akan mengirim kontingen terbesar beranggotakan sebanyak 413 atlit bertalenta khusus dan atlit pendampingnya (partner).
Juru bicara kontingen tuan rumah Mark Solomeyer, seorang mantan atlit yang pernah ikut serta di Special Olympics World Games in Shanghai 2007 tak dapat menutupi suka citanya. "Saya amat senang kali ini berlangsung di Jerman. Banyak hal yang bisa dilakukan agar masyarakat luas sadar akan keberadaan kami. Bila pesta olahraga ini diperbincangkan kegiatan kami akan terlihat, secara perlahan akan tertanam dalam pikiran orang, kami akan mendapat perhatian yang kian luas,” ujarnya lewat siaran pers panitia.
Saat mengggelar jamuan makan, Jum’at 16 Juni, di Kantor KBRI Jerman Dutabesar Arief H Oegroseno mengatakan bahwa tema SOWSG 2023 yakni inclusivity amat penting bagi Indonesia. “Kita merupakan negara yang amat beragam baik jumlah etniknya, agamanya, bahasa dan tentu saja kita juga punya atlit-atlit dengan special talent yang merupakan bagian dari kita,” ujarnya.
Kepada seluruh anggota delegasi, duta besar mengingatkan di Jerman banyak ikon-ikon nasional ikut serta dalam pembinaan atlit-atlit bertalenta khusus. Mereka merupakan ikon nasional dari berbagai bidang tidak hanya olahraga namun juga dari bidang sosial dan lainnya. Hal itu perlu dipertimbangkan untuk diterapkan di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PP SOina Warsito Ellewein mengatakan bahwa kontingen Special Olympics Indonesia datang sebagai sebuah keluarga. “Kami telah secara bersama-sama berkumpul selama sebulan menjalani Pelatnas sehingga telah menyatu,” ujarnya.
Dengan demikian sebuah kebersamaan telah terbentuk karena telah berkumpul dan mengenal satu dengan lainya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya kontingen dibentuk berdasarkan hasil dari penyelenggaraan Pekan Special Olympics Nasional yang berlangsung di Semarang, Juni 2022. Atlit terpilih menjalani latihan desentralisasasi sejak akhir 2022 di daerah masing-masing. Pelatnas Sentralisasi sendiri berlangsung 8 Mei-8 Juni 2023 di Semarang dan Kudus.
Secara terpisah Head of Delegation Agus Sugiarto mengatakan bahwa kontingen Indonesia sudah dalam kondisi siap untuk berlaga. Sampai dengan sehari menjelang upacara pembukaan 25 atlit bertalenta khusus dan partner telah mencoba berlatih di masing-masing vanue sesuai jadwal yang ditetapkan panitia. “Sore ini (Jum’at 16 Juni-red) kami juga telah mengikuti technical meeting yang diselenggarakan panitia,” katanya.
Technical meeting itu sendiri digelar untuk seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan. Wakil Indonesia mengikuti 7 cabang olahraga saja sesuai yang ditetapkan pihak Special Olympics International dengan jumlah 25 atlit bertalenta khusus dan partner.