Jakarta, Gatra.com - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) merespon adanya mosi tidak percaya yang disampaikan sejumlah pengurus terhadap kepengurusan PGRI saat ini. Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, menyebut gerakan tersebut nyatanya tak mempengaruhi kepercayaan dan kesolidan PGRI di seluruh daerah.
Seperti diketahui, mosi tidak percaya dikemukakan pihak yang mengatasnamakan pimpinan pengurus dari 18 provinsi dan 9 orang pengurus besar. Inti persoalannya, pihak tersebut mengklaim bahwa kepengurusan di bawah Ketua Umum Unifah tidak berasaskan kolektif kolegial serta tidak transparan.
Dalam klarifikasinya, Unifah menjelaskan bahwa beberapa nama pengurus yang tercantum di mosi itu ternyata di catut. Setelah dimintai penjelasan, beberapa pihak pengurus yang namanya tercantum mengaku tidak pernah ambil bagian dalam mosi tidak percaya tersebut.
Selain itu, Unifah menyayangkan dinamika yang terjadi justru dimunculkan oleh internal organisasi. Padahal friksi ataupun perbedaan pendapat antar pengurus dan berbagai kelompok kepentingan, sejatinya masih sebatas pada persaingan internal dan biasa diselesaikan secara internal organisasi.
"Kami prihatin isu ini mencuat justru ditengah perjuangan dan konsentrasi yang tengah kami curahkan untuk membela guru honorer. Yang pengangkatan sebagai ASN PPPK tak kunjung selesai," ujar Unifah dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (17/6).
Unifah pun mengatakan bahwa ujian terhadap PGRI saat ini pun tak terlepas oleh dinamika politik menjelang tahun pemilu 2024 mendatang. Belum lagi, ditahun yang sama PGRI akan menjalani Kongres ke-XXIII di periode tersebut. Hal ini yang menurutnya menjadi ujian independensi bagi PGRI.
"Komitmen kami agar PGRI tetap independen dan tidak terlibat dalam politik praktis. Ini yang kami terus jaga," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Kominfo PB PGRI, Wijaya, menegaskan bahwa pihak yang mengeluarkan mosi tidak percaya tersebut justru mendapat reaksi yang negatif dan tuntutan dari pengurus Kabupaten/Kota di wilayahnya.
"Pengurus daerah tetap setia, solid, dan mendukung kepemimpinan Ketua Umum yang sah Prof. Unifah Rosyidi," tegasnya.