Jakarta, Gatra.com - Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, menyambut baik kemitraan antara Pusat Penelitian Pertanian Internasional Australia (ACIAR) dengan enam universitas di Indonesia.
Kemitraan tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan enam universitas oleh CEO ACIAR Prof Andrew Campbell pekan ini di Jakarta.
“Selama lebih dari empat dekade, ACIAR telah bermitra dengan Indonesia untuk mencari solusi bagi tantangan pertanian yang dihadapi bersama melalui penelitian internasional,” ujar Dubes Australia untuk Indonesia, Penny Williams.
“MoU ini akan menghasilkan banyak gagasan penelitian bersama di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Prof. Campbell mengatakan, hasil penelitian sebelumnya menunjukkan dengan jelas bahwa proyek-proyek yang dijalankan akan lebih memberikan manfaat bagi petani, masyarakat pedesaan dan pembuat kebijakan ketika para peneliti ahli dari ACIAR bekerja sama dengan para ahli lokal.
“Saya senang ACIAR dapat mewujudkan upaya kemitraannya dengan universitas-universitas di Indonesia karena kemitraan kooperatif merupakan cara terbaik untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada saat ini dan di masa depan,” ujar Prof. Campbell.
Dirinya mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia selama bertahun-tahun, dan telah melihat secara langsung bagaimana kemampuan penelitian berkembang. “Dengan adanya perubahan dalam sistem penelitian dan inovasi di Indonesia saat ini, kami dapat membuat kesepakatan secara langsung dengan masing-masing universitas, dan ini merupakan hal yang sangat menarik,” tutur Prof. Campbell.
Universitas Mataram di Lombok, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta telah menjadi mitra jangka panjang ACIAR. Sementara, Universitas Udayana di Bali, Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang dan Universitas Sam Ratulangi di Manado bermitra dalam proyek pertama mereka di bidang agribisnis yang didukung oleh ACIAR.