Jakarta, Gatra.com - Salah satu petugas sekuriti kompleks Perumahan Green Pertama, Abdul Rosyid (41), mengatakan dirinya sempat dibentak oleh terdakwa Mario Dandy (20) setelah melakukan penganiayaan terhadap David Ozora (17). Hal ini disampaikan ketika Rosyid dan empat sekuriti lainnya memberikan kesaksian untuk kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora oleh terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Rosyid mengatakan, dirinya sempat bertanya kepada Mario Dandy ketika menemukan David Ozora tengkurap di atas aspal. Sekuriti juga tidak percaya pada jawaban Mario yang mengatakan, dia dan Shane hanya memberikan hukuman pada David Ozora.
"Saya bilang bohong, gak mungkin begini," ucap Abdul Rosyid saat memberi kesaksian di PN Jaksel, Kamis (15/6).
Rosyid pun mengatakan jika dirinya sempat dibentak oleh Mario Dandy, 'Coba perasaan bapak gimana kalau keluarganya dilecehin'.
Hakim ketua, Alimin Ribut menanyakan, bagaimana Rosyid bisa yakin Mario Dandy membentak dirinya. Rosyid pun mendeskripsikan apa yang dilihatnya saat itu.
"Gerakannya (Mario) masih nggak bisa tenang pada saat itu. Jadi, jalan sana jalan sini. Kayak orang habis olahraga, keringetan, gerah, tampangnya emosi," jelas Abdul Rosyid.
Ia pun menjelaskan kalau dirinya sempat membentak balik Mario, "Saya sampaikan, ya bukan begini caranya."
Setelah itu, Rosyid meminta Mario untuk mengeluarkan kartu identitasnya. Awalnya, Mario mengaku tidak bawa. Tapi, setelah Rosyid meminta borgol kepada rekannya sesama sekuriti, Mario dikatakan lebih melemah sikapnya dan mengatakan akan memberikan SIM meski akhirnya tidak diserahkan juga sehingga sekuriti hanya memfoto kartu identitas anak Rafael Alun ini.
Dalam kesaksian Abdul Rosyid, sempat disebutkan juga kalau Mario hanya mengaku kalau ia hanya memukul perut David Ozora dan korban langsung jatuh. Namun, hal ini tidak dipercaya oleh sekuriti yang saat itu sedang membantu proses evakuasi korban David Ozora ke rumah sakit Medika.