Jakarta, Gatra.com - Beragam upaya terus dikerahkan unit-unit vertikal Bea Cukai di berbagai daerah untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) wujudkan ekspor produknya. Seperti yang dilakukan Bea Cukai Banjarmasin yang menggelar asistensi ekspor dan Bea Cukai Magelang yang menginisiasi program business matching untuk UMKM berpotensi ekspor.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Banjarmasin, Andru Iedwan Permadi pada Selasa (13/06) mengatakan di akhir Mei 2023, pihaknya telah menggelar asistensi ekspor UMKM yang dihadiri oleh penggiat UMKM Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
"Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen Bea Cukai Banjarmasin untuk menjalankan salah satu fungsi Bea Cukai sebagai industrial assistance dengan mendorong UMKM untuk melakukan ekspor. Kegiatan ini juga merupakan wadah untuk UMKM bertanya dan berdiskusi langsung dengan Bea Cukai Banjarmasin mengenai peraturan, prosedur, dan tips bagaimana cara melakukan ekspor, persiapan, dan kendala yang dihadapi selama ini," ujarnya.
Disebutkan Andru dengan besarnya pengaruh media sosial dalam kehidupan masyarakat, pasar di luar negeri sekarang sangat mudah diakses, sehingga memudahkan untuk berkomunikasi dengan buyer. Atas hal tersebut, Bea Cukai Banjarmasin pun siap untuk membantu dan mengasistensi pelaku UMKM untuk melakukan ekspor.
“Bea Cukai sangat berkomitmen untuk membantu para pelaku UMKM agar dapat melakukan ekspor. Mengingat UMKM sangat berperan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dengan melakukan ekspor maka devisa negara meningkat, ekonomi tumbuh. Untuk UMKM di Kalimantan Selatan, yang berencana untuk melakukan ekspor dan membutuhkan asistensi, silakan datang ke kantor Bea Cukai Banjarmasin,” tegasnya.
Dukungan untuk UMKM juga ditunjukkan Bea Cukai Magelang bersama Kemenkeu Satu, yang mengundang para pelaku UMKM untuk mengikuti kurasi online sekaligus business matching dengan calon buyer di Malaysia. Kegiatan yang terlaksana pada tanggal 07 Juni 2023 lalu tersebut, merupakan kegiatan lanjutan dari pengiriman katalog yang dilakukan oleh 15 satuan kerja di Kementerian Keuangan atas produk Khaya Fashion, yang berkecimpung di bisnis fashion.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Magelang, Windarto menjelaskan bahwa Khaya Fashion pertama kalinya mengikuti kegiatan kurasi online dengan pihak buyer secara langsung. Perusahaan tersebut menjual produk fashion berupa pakaian wanita untuk harian ataupun untuk kerja.
“Meskipun ini pertama, mudah-mudahan pihak buyer tertarik dan mau mengambil produk Khaya Fashion. Kami mencoba membantu UMKM untuk bisa memasarkan produknya ke luar negeri dan ini salah satu kerja sama kami dengan Kemenkeu Satu, untuk mencarikan calon buyer,” ujar Windarto.
Calon buyer yang dihadirkan adalah Nusantara Fashion House dari Malaysia, yang saat ini memiliki tempat yang menampilkan dan menjual produk-produk fashion asal Indonesia. Di Nusantara Fashion House saat ini tersedia lebih dari 60 produk asal Indonesia, mulai dari fashion, aksesori, kerajinan tangan, alas kaki, serta kopi dan jamu. Sheikh Faleigh bin Sheikh Mansoor, salah satu founder dari Futurist Foundation sudah mengenal dan tertarik produk Indonesia sejak usia 19 tahun yang lalu.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI