Padang, Gatra.com - Gelaran Misi Dagang dan Investasi antara Jawa Timur dan Sumatera Barat (Sumbar) berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku yang ada di kedua provinsi tersebut.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi Misi Dagang dan Investasi yang dibawa langsung Pemprov Jatim ke Ranah Minang. Terutama tujuan misi dagang ini akan meningkatkan sinergitas antara Jatim dan Sumbar untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jadi ini menjadi bagian yang akan memperkokoh hubungan Jatim dan Sumbar melalui kerja sama untuk mendorong kemajuan pelaku usaha di kedua daerah. Apalagi perantau kita juga banyak di Jatim, begitu juga orang Jatim di Sumbar,” terangnya, kepada awak media, pada Senin (12/6).
Adapun Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut, Sumbar menjadi provinsi ke-32 tujuan Misi Dagang dan Investasi ini. Sebagai strategi efektif untuk penguatan konektivitas perdagangan antar daerah, bahkan ke luar negeri.
"Pertemuan ini bagian penguatan misi dagang dan investasi.
Alhamdulillah, komitmen transaksi ditutup dengan capaian 37 transaksi senilai Rp 231,7 miliar,” kata Khofifah.
Baca Juga: Khofifah Klaim Iklim Investasi Jatim Terjaga Kondusif, Apa Patokannya?
Dia menjelaskan, selama menggelar misi dagang ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri, selalu ada peluang-peluang usaha yang baru. Dengan harapan peluang usaha yang telah dibuka jalannya ini bisa bermanfaat untuk provinsi yang telah meneken kerja sama dengan Jatim.
Khofifah juga menawarkan jaringan perdagangan ini kepada Pemprov Sumbar. Tujuannya tak lain, agar perekonomi kedua daerah bisa berkembang dan tumbuh bersama secara inklusif, serta masyarakat di kedua wilayah semakin sejahtera.
"Salah satunya saat misi dagang kami di Malaysia Desember tahun lalu, mereka membutuhkan kelapa banyak sekali. Nah, kalau dikirim dari Jatim biayanya pasti akan besar. Jauh lebih hemat bila dikirim dari Sumbar," ujarnya.
Baca Juga: Khofifah Gelar Misi Dagang dan Investasi ke Sulawesi Utara, Program Pengendalian Laju Inflasi
Tak hanya Misi Dagang dan Investasi, pertemuan ini juga menguatkan komitmen dan sinergisitas Jatim dengan Sumbar. Salah satunya dibuktikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Government to Government antar organisasi perangkat daerah (OPD) di kedua provinsi.
Adapun OPD kedua provinsi yang meneken MoU, antara lain Disperindag, Diskop UKM, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim dengan Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar, DPMPTSP, Dinas ESDM, Disbudpar, BPSDM, serta Bapenda.
Selain itu, juga dilakukan MoU Business to Business bagi pelaku usaha di kedua provinsi, yakni lain PT. Jamkrida, PT Jatim Graha Utama dengan PT Borcid Jaya Persada, PT. Loka Refractories Wira Jatim dengan PT. Atarindo Prima Internusa, PT. Moya Kasri Wira Jatim dengan UD. Semesta Mas & Co (SMC), PT. Adi Graha Wira Jatim dengan PT. Balairung Citrajaya (Perseroda), dan PT. Adi Graha Wira Jatim dengan ASITA Sumbar.
Baca Juga: Khofifah Kunjungi Sumbar: Bukan Safari Politikl
Disepakati juga MoU asosiasi-asosiasi pelaku usaha antara kedua daerah, yakni Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), Forkas Jatim dengan REI Sumbar, Real Estate Indonesia (REI), serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kedua provinsi.