Jakarta, Gatra.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) raih empat penghargaan TOP CSR Awards 2023 dari majalah TOP Business, atas komitmen realisasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di berbagai sektor secara optimal. Penghargaan diterima SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi, di Ballroom Raffles Hotel Jakarta.
Empat penghargaan tersebut diantaranya predikat 5 Star TOP CSR 2023, TOP Leader on CSR Commitment 2023 bagi Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, Golden Trophy atas keberhasilan meraih 5 Star sebagai predikat tertinggi selama 3 tahun berturut, serta penghargaan khusus untuk kegiatan konservasi terumbu karang pada program 'Kilau Samudera'.
Penghargaan tersebut didasari sejumlah kriteria penilaian seperti keselarasan inisiatif CSR terhadap strategi bisnis perusahaan, tingkat adopsi kebijakan dan program CSR terhadap ketentuan ISO 26000:2010 Social Responsibility, hingga sistem tata kelola CSR perusahaan. Penilaian juga melihat tingkat adopsi CSR terhadap konsep Creating Shared Value (CSV), serta implementasi CSR unggulan yang dapat menjadi contoh untuk direkomendasikan kepada perusahaan lain.
"Dari seluruh kriteria itu, Pupuk Kaltim dinilai mampu menjalankan program CSR atau TJSL perusahaan secara optimal, khususnya dalam mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat sesuai ISO 26000 dengan berbagai inovasi program," ujar Meizar dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023).
Sedangkan untuk penghargaan TOP Leader on CSR Commitment 2023, melihat kiprah Direktur Utama Pupuk Kaltim yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan sistem, tata kelola dan keberhasilan implementasi TJSL perusahaan melalui berbagai kebijakan dan strategi peningkatan program dari tahun ke tahun.
Menurut Meizar, standar ISO 26000:2010 merupakan salah satu strategi implementasi TJSL Pupuk Kaltim yang dikembangkan melalui pendekatan CSV, atau penciptaan manfaat bersama dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Strategi ini ditujukan untuk mendorong kemitraan strategis, sekaligus kemandirian ekonomi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang dirancang secara terstruktur, guna menjaga keberlanjutan usaha masyarakat dalam jangka panjang.
Selain itu, optimalisasi TJSL Pupuk Kaltim juga dijalankan sesuai arahan Kementerian BUMN yang difokuskan pada tiga program utama yakni pendidikan, lingkungan dan pengembangan UMKM di berbagai bidang.
“Salah satunya program PKT Proaktif yang diinisiasi untuk menyikapi berbagai kondisi sosial di masyarakat, yang terus dimaksimalkan melalui kesinambungan kontribusi sesuai sasaran TJSL di seluruh sektor,” tandas Meizar.
Terkait program KILAU SAMUDERA yang diusung pada TOP CSR Awards tahun ini, digagas Pupuk Kaltim sebagai bentuk kepedulian dan intervensi nyata perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, untuk kelangsungan ekosistem laut dalam jangka panjang.
Program ini berupa pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan konservasi terumbu karang, yang tidak hanya memberikan dampak terhadap perbaikan ekosistem perairan, tapi juga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi nelayan binaan.
Dalam pelaksanaannya, program Kilau Samudera mampu membawa perubahan pada pola pikir dan aktivitas tangkap nelayan menjadi ramah lingkungan, dari sebelumnya kerap menggunakan bom yang merusak kawasan perairan Bontang. Termasuk mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi kelompok nelayan binaan secara langsung, melalui alternatif sumber ekonomi seperti jasa wisata laut maupun keramba ikan.
“Pembinaan program Kilau Samudera juga mampu menciptakan efek ekonomi kepada masyarakat sekitar sebagai penerima manfaat tidak langsung, seiring meningkatnya keanekaragaman hayati di area konservasi terumbu karang,” lanjut Meizar.
Melihat keberhasilan pembinaan yang dijalankan, Meizar menegaskan arah pembinaan Pupuk Kaltim kedepan tak hanya difokuskan pada program yang bersifat charity dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat, tapi juga kesinambungan pembinaan guna mencapai kesejahteraan dan kemandirian secara merata.
Hal ini juga langkah Pupuk Kaltim mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs), dengan terus mengambil peran di berbagai sektor sesuai amanat UU Nomor 19 Tahun 2003, tentang tugas BUMN sebagai agen pembangunan.
"Gagasan ini akan terus dikembangkan Pupuk Kaltim dalam mendorong kemandirian masyarakat, melalui program inovatif yang mengedepankan nilai keberlanjutan dari tiap pembinaan. Sehingga keselarasan antara perusahaan, lingkungan dan masyarakat semakin tercipta dengan dampak yang jauh lebih luas," pungkas Meizar.