Rembang, Gatra.com - Berbicara tentang pengembangan produk kerajinan tangan dari bahan-bahan alami, Ula Leather menjadi salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mencuri perhatian.
Berasal dari daerah pesisir di Kabupaten Rembang, UMKM ini mengubah cara pandang masyarakat terhadap limbah kulit reptil dengan menciptakan produk kerajinan yang berdaya saing unggul.
Melalui program pemberdayaan UMKM yang intens, Rumah BUMN (RB) Rembang PT Semen Gresik berhasil membangkitkan roda ekonomi di daerahnya. Termasuk UMKM Ula Leather yang telah sukses berkembang dan mandiri hingga mampu ikut pameran tingkat internasional.
Baca Juga: Semen Gresik Salurkan Rp215 Juta untuk RTLH
Terbaru, UMKM dengan kerajinan kulit reptil tersebut mendapat kesempatan ikut dalam pameran bertaraf internasional. Ula Leather berhasil terkurasi dari ratusan UMKM binaan oleh RB Rembang berpartisipasi mengikuti ajang BUMN SME's HUB 2023, side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Marina Waterfront Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), 9 – 13 Mei 2023.
“Menjadi kebanggan bagi kami bahwa produk UMKM asli daerah Rembang terpilih dan ikut hadir meramaikan perhelatan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo NTT,” kata Ulaningsih, Owner Ula Leather.
Dalam pameran booth UMKM Ula Leather mendapat kunjungan spesial dari Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menyempatkan diri mampir dan melihat berbagai produk kerajinan berbahan kulit reptil tersebut. “Beliau sangat ramah dan meberikan semangat agar semakin kreatif dan sukses dalam menjalankan usaha,” terangnya.
Berdiri sejak tahun 2015, Ulaningsih, menjelaskan bahwa menggunakan limbah kulit reptil sebagai bahan utama dalam produksinya. Dengan bekerja sama dengan para peternak dan lembaga konservasi setempat, yang memastikan bahwa kulit reptil yang mereka gunakan diperoleh secara legal dan berkelanjutan.
Produk unggulan yang dihasilkan, antara lain tas, clutch, dompet dari kulit reptile dan aksesoris lainnya. Menggunakan teknik desain modern, menciptakan produk yang terbuat dari berbagai jenis kulit reptil, seperti buaya, ular, atau kadal.
“Semua produk ini dikerjakan dari tangan para pengrajin terampil yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pengolahan kulit. Sehingga memastikan setiap produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan tampilan yang menarik,” katanya.
Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Dharma Sunyata, menjelaskan RB Rembang menjadi wadah bagi para UMKM khususnya di daerah Rembang dan Blora untuk bertumbuh dan berkembang dalam menjalankan usahanya.
“Wujud dari dukungan dalam pemberdayaan dan pengembangan UMKM di daerah, PT Semen Gresik melalui RB Rembang konsisten berkomitmen dalam peningkatan nilai produk yang lebih marketable dan transformasi bisnis yang lebih berkesinambungan,” terangnya.