Jakarta, Gatra.com – Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ni Made Ayu Marthini, mengatakan, Gebyar Travel Fair (GTF) 2023 membantu meningkatkan atau mendongkrak kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri untuk berwisata di Indonesia.
“Kementerian sangat mendukung, sangat mendorong karena ini akan mendukung target kita untuk mendukung 1,4 miliar pergerakan,” katanya dalam pembukaan Gebyar Travel Fair 2023 di Smeco Exhibition Hall, Jakarta, Kamis (8/6).
Kemenparekraf mengharapkan kian banyak event atau acara-cara pameran seperti ini untuk mempertemukan masyarakat dengan pengelola wisata sehingga terjadi interaksi.
“Jadi masyarakat tahu, trevel agent juga bisa menjual paket objek desa wisata. Ini harapan kami untuk mendorong sehinga orang Indonesia bisa berwisata di Indonesia,” katanya.
Dengan demikian, target 1,4 miliar pergerakan wisatawan secara nasional dapat tercapai, termasuk juga target di semua daerah. “Setelah ini ada turus yang datang ke daerah,” ujarnya.
Sedangkan saat ditanya paket andalan yang ditawarkan dalam Gebyar Travel Fair 2023, Ayu mengatakan, banyak destinasi wisata, tergantung jenis wisata yang diinginkan.
“Banyak, ada alam, kuliner, diving, saya lihat tadi di Aceh dan Blitung. Kemudian kuliner banyak, kultur kayak kain. Tadi ada beberapa kain, kalau di Papua ada alam di sana. Jadi semua di daerah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pascapandemi Covid-19 melandai, masyarakat semangat untuk berwisata setelah selama pandemi tidak bisa ke mana-mana, apalagi ke luar negeri.
Sementara itu, pelaku pariwisata membuat berbagai inovasi, destinasi baru dan berbagai produk anyar.
“Banyak kreativitas yang terjadi. Bikin ayunan, swing di atas, kemarin baru saja saya dampingi Pak Menteri ke Kulon Progo untuk melihat view di waduk itu. Jadi banyak sekali inovasi-inovasi yang terjadi dan produk baru,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini pelaku pariwisata dan masyarakat saatnya menikmati berbagai hasil inovasi yang dibuat di pada saat pandemi. “Saya raya kita harus undang semakin banyak masyarakat Indonesia menikmati produk-produk baru tersebut,” katanya.
Ketua Panitia Gebyar Travel Fair 2023, Syukur Saka, mengatakan, untuk target pengunjung dari pameran pariwisata ini masih di angka10 ribu orang. Pameran akan berlangsung selama 4 hari, yakni Kamis–Minggu (8–11/6).
Pria yang juga menjabat CEO PT Wahyu Promo Citra ini, menjelaskan, GTF 2023 ini merupakan ajang Gebyar Wisata Nusantara Expo in Conjunctio dan menjadi pameran nasional yang menyuguhkan informasi seluruh destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) dari Sabang sampai Merauke.
Ia menyampaikan, pameran ini sudah berlangsung sejak terjadinya Bom Bali pada tahun 2002 silam. Hingga sekarang, pameran Gebyar Wisata Nasional Expo masih membawa marwah mengkhususkan potensi pariwisata nusantara.
Hanya saja, lanjut dia, GWN sebelumnya selalu dihelat di Jakarta Convention Center (JCC). Sedangkan tahun ini, harus dipindah ke Smesco karena JCC sedang renovasi untuk penyelenggaraan KTT ASEAN.
“Tahun ini, GWN Expo 2023 akan beriringan dengan pameran Gebyar Travel Fair, serta menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 10.000 orang selama pameran,” katanya.
Penyelenggaraan pameran GWF Expo GTF 2023 ini adalah tahun yang ke-19 dengan tujuan menginformasikan, memasarkan, mempromosikan, dan branding sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta sektor industri terkait lainnya.
Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil bangkit dari keterpurukan pascapandemi Covid-19, ini menjadi indikasi baik untuk kebangkitan pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara di Tanah Air.
GWN Expo dan GTF merupakan pameran khusus yang menampilkan destinasi wisata dan sektor ekraf dari berbagai daerah di Indonesia. Pameran ini menjadi tempat bertemunya pelaku pariwisata dengan dinas pariwisata dari berbagai daerah untuk menginformasikan tentang perkembangan dan tujuan wisata baru dan menjadi peluang penjualan paket paket wisata.
GWN Expo 2023 diikuti lebih dari 45 peserta yang menampilkan wisata alam, budaya, sejarah, buatan, kuliner, religi, olahraga, bahari, dan edukasi; taman nasional, hotel & resort, travel agent, airlines, serta pendukung wisata lainnya.
Pameran dengan skala BtoB dan BtoC ini menempati lahan 2.000 meter persegi dan digelar juga table top tourism business forum, penjualan paket wisata, talkshow, festival tari nusantara, fashion show, busana tradisional, dialog interaktif, meet & great komunitas, dan masih banyak lagi.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono, mengatakan, terjadi lonjakan pergerakan wisatawan di Indonesia pascapandemi. Unutk tahun 2021 sebanyak 500 juta orang.
“Tahun 2022 kami ditarget 700 juta pergerakan wisata nusantara. Alhamdulillah BPS merilis 734 juta, tercapai. Sehingga tahun ini kami dikalikan 2 kali lipat 1,4 miliar,” ujarnya.
Peningkatan target tersebut, lanjut Marhen, sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni untuk menjadi penangkal resesi global. Pasalnya, dari 1,4 miliar wisatawan itu masing-masing mengeluarkan sekitar Rp2 juta.
“Akan ada Rp2.800 triliun uang berputar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, itu menghidupi hampir 50 juta orang yang hidupnya dari sektor ekraf. Harapan presiden itu obat kuat, jamu semangat untuk menghadapi resesi global,” katanya.
Menurutnya, target 1,4 miliar wisatawan itu sangat luar biasa. Untuk memenuhinya, salah satunya melalui pameran seperti yang digelar saat ini. “Ini membantu kami,” katanya.
Ia menjelaskan, pameran ini dua paket yang ditawarkan, yakni Pakwistu atau Paket Wisata Nusantara dengan sasaran middle up. “Ada 100 paket terbaik di Indonesia, itu perwakilan 38 provinsi itu ada,” ucapnya.
Paket kedua, yakni Beli Kreatif Desa Wisata (Betidewi). Kemenparekraf telah mengurasi 100 desa wisata dari 4 ribu desa wisata di Tanah Air yang telah masuk platform digital. Ini adalah paket midlle ke bawah. “[Pameran] ini membantu kami datangkan wisatawan,” katanya.