Jepara, Gatra.com - Ada yang menarik dalam perayaan Hari Suci Waisak tahun ini di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sebanyak 5.000 umat Budha se-eks Keresidenan Pati merayakan hari suci Tri Waisak di Lapangan Desa Blingoh, Kecamatan Donorojo, Selasa (6/6).
Dipilihnya Jepara sebagai tuan rumah perayaan Waisak tahun ini lantaran kabupaten berjuluk Bumi Kartini ini, diyakini sebagai cikal bakal terbentuknya Nusantara. Hal ini sebagaimana disampaikan Bhante Dhammasubho Mahathera, saat perayaan Waisak.
"Berawal dari masyarakat Kerajaan Kalingga yang ingin membuat peradaban baru dan berlayar hingga menemukan sebuah pulau yang memiliki pantai yang rendah dan air tawar yang cukup untuk membuat peradaban. Inilah Jepara," kata Bhante Dhammasubho.
Wujud dari nusantara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika-nya pun terwujud dalam perayaan tersebut. Masyarakat sekitar yang berbeda suku dan agama tampak ikut meramaikan dan membantu jalannya acara.
Dalam perayaan Waisak, dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf Mukhammad Husnur Rofiq, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, dan Wakil Ketua DPRD Jepara Junarso.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Jepara saya mengucapkan selamat merayakan Waisak 2567 tahun buddhis," ujar Edy Supriyanta.
Edy berharap, perayaan waisak tahun ini dapat membawa kedamaian, baik antarumat Budha maupun dengan anggota masyarakat lainnya. Hal tersebut sejalan dengan tema peringatan tahun ini, Menumbuhkan dan Meningkatkan Cinta Adat Budaya Leluhur, seperti saling tolong-menolong, gotong royong, serta hidup rukun dan damai.
Terkait kehidupan beragama di Kota Ukir, ia berkomitmen Pemkab Jepara memosisikan semua agama dan umat beragama sebagai kesatuan potensi untuk pembangunan Jepara ke depan.
"Semua dirangkul, semua diberi ruang yang adil dan cukup untuk berkembang dan menjadi agen perubahan," tegas Edy.
Ia berpesan, peringatan Waisak 2567 TB dijadikan sebagai momentum mempererat kebersamaan dan kerukunan umat beragama di Jepara untuk mewujudkan Jepara yang lebih sejahtera.
"Samanta cakkavalesu, atragacchantu devata. Saddhammam munirajassasunantu sagga-mokkhadam. Artinya, semoga semua dewa alam semesta hadir di sini, mendengarkan Dhamanan Agung dari Sang Bijaksana," pungkasnya.