Jakarta, Gatra.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengklaim akan mengusung Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai calon wakil presiden pada pemilu tahun depan. Politisi PAN Dradjad Wibowo, menyebut partainya memiliki alasan rasional dan emosional dalam memilih Erick. Ia menyebut, alasan rasional memilih Erick Thohir karena rekam jejak yang sangat baik di berbagai bidang.
"Pertama, Erick ini tokoh nasional yg tergolong lengkap portofolio pengalamannya. Dia tokoh pengusaha, politik, media, olahraga, ekonomi syariah dan pejabat negara," jelas Dradjad seperti dikutip dari rilis yang diterima Gatra.com, Selasa (6/6).
Menurut Dradjad semua portofolio itu menunjukkan prestasi Erick tidak sembarangan. Level kesuksesannya tak sekadar nasional melainkan internasional. "Bukan kaleng-kaleng. Semuanya papan atas. Di bidang politik, dia menjadi koordinator tim kampanye Presiden Jokowi," tambah Drajad.
Sebagai pengusaha, Erick juga dianggap punya portoflio yang lengkap. Erick adalah pemilik Republika, JakTV dan sebagainya yang tergolong media papan atas nasional. Di bidang olahraga, ketokohannya lebih lengkap lagi.
Dia pernah menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, sekarang menjadi Ketum PSSI dan anggota Komite Olimpiade Internasional. Dia pemilik klub basket NBA Philadelphia 76ers, klub sepak bola DC United di AS, pernah menjadi pemilik klub besar Italia yaitu Inter Milan dan sebagainya.
"Dia juga menjadi Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah, yang anggotanya adalah tokoh agama, tokoh profesional, akademisi, dan sebagainya," ungkap Dradjad.
Sebagai pejabat negara, kata Dradjad, Erick Thohir sukses mengangkat performa perusahaan negara dan menjadi kunci di bidang ekonomi. Dradjad merujuk data BPS bahwa nilai aset BUMN tahun 2021 adalah Rp 10,12 kuadriliun (Rp 10.12 ribu triliun).
Ini setara hampir 60 persen PDB Indonesia tahun 2021 yang sebesar Rp16,97 kuadriliun. Artinya Erick dan timnya di BUMN berkontribusi terhadap aset senilai 60 persen PDB Indonesia.
"Jarang ada tokoh nasional dengan portofolio selengkap Erick. Mereka yang pernah menjadi pemimpin, entah menjadi manajer atau direksi, pasti memahami betapa beratnya memimpin sebuah portofolio, apalagi banyak portofolio," ujarnya.
Politikus yang juga ekonom senior ini mengungkap bahwa Erick dikenal bertangan dingin. Di semua portofolio itu, Erick menorehkan kinerja keberhasilan.
"Bahkan dalam portofolio di mana dia dianggap memiliki titik lemah, yaitu politik, dia berhasil sebagai ketua tim kampanye pak Jokowi. Yang terbaru, Indonesia berhasil meraih medali emas sepakbola Sea Games setelah 32 tahun berpuasa," kata Dradjad.
Keberhasilan Erick juga terekam lewat transformasi BUMN. Dradjad menungkap keberhasilan Erick menggenjot laba BUMN secara sangat signifikan, hingga menembus Rp 303,7 triliun. "Kenaikan labanya pun fantastis, yaitu 838 persen tahun 2021 dan 142 persen tahun 2022, ujarnya.
Selain alasan rasional, PAN pun memiliki alasan emosional dalam memilih Erick. Menurut Dradjad PAN sebagai partai yang mempunyai latar belakang historis dan kedekatan emosional dengan Muhammadiyah, menjadikan religiusitas sebagai parameter. Kredensial dakwah Islam dari seorang tokoh nasional, lanjut Dradjad, menjadi perhatian PAN.
"Erick memang bukan ulama. Tapi dakwah Islam yang dilakukannya sangat banyak, baik melalui Republika, MES, pembangunan masjid, hingga komunikasinya dengan ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah," ujarnya.
Selain alasan di atas, ada alasan kedekatan ide Erick dengan PAN. Erick memang bukan anggota PAN. Tapi, menurut Dradjad, Erick sudah seperti bagian tidak terpisahkan dari keluarga besar PAN.