Sarolangun, Gatra.com - Tadinya, orang-orang yang selalu melintas di jalan penghubung Kecamatan Singkut - Kecamatan Limun di Desa Tanjung Raden itu, sudah sumringah lantaran tahun lalu, jalan sepanjang 4 kilometer itu telah diaspal pakai duit APBD Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, senilai Rp10 miliar.
Tapi belakangan, masyarakat justru murung lantaran belum apa-apa, jalan aspal itu sudah banyak yang rompel alias terkelupas. Tak sedikit pula yang pecah-pecah.
Adalah kemudian masyarakat memprotes jalan itu ke pemerintah daerah. Jawaban yang didapat; bakal ada pemeliharaan.
"Katanya ada pemeliharan, tapi sampai sekarang belum juga dilaksanakan," rutuk salah seorang warga, M Zurni, kepada Gatra.com kemarin.
Lantaran tak juga disentuh, lelaki ini menduga ada pembiaran oleh pemerintah daerah. "Masyarakat masih menunggu niat baik atas jalan itu, tapi kalau tak juga diperbaiki, mau tak mau kami terpaksa melaporkan hal ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH)," Zurni mengancam.
Tak hanya Zurni ternyata yang protes terhadap kondisi jalan itu. Anggota DPRD Kabupaten Sarolangun, Hermi, juga.
"Saya lihat kerusakan aspal itu bukan lantaran alat berat yang melintas, tapi memang mutu pekerjaannya yang kurang baik," katanya.
Plt Kepala Bidang Bina Marga Kabupaten Sarolangun, Acep Setiabudi justru menyebut kalau kontraktor sudah mulai melakukan pemeliharaan atas jalan itu.
"Setelah kami surati, sudah langsung dikerjakan. Aspal yang pecah sudah dikupas dan diaspal kembali. Tapi nampaknya tidak sekaligus, tapi bertahap. Sebab kondisi tanah masih lunak," katanya kepada Gatra.com, jelang siang tadi.
Acep memastikan bahwa pemeliharaan jalan itu harus dilaksanakan. Meski kerusakan jalan itu tidak parah katanya, tapi tetap saja akan mengganggu pengguna jalan.