Pasangkayu, Gatra.com - Zudan Arif fakhrulloh nampak tertegun memandangi jejeran pohon mangrove (bakau) yang tumbuh subur di sisi Selatan bibir pantai Desa Ako Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) itu, kemarin.
Ratusan batang pohon-pohon bakau yang tumbuh di sekitaran pelabuhan khusus PT. Tanjung Sarana Lestari (TSL) itu, sudah ada yang setinggi tiga meter lantaran telah ditanam sejak tujuh tahun silam.
Anak-anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari (AAL) di Pasangkayu; Mamuang, Suryaraya Lestari, Letawa, Pasangkayu dan TSL lah yang rutin menanam bakau di kawasan itu; sekitar 5000 an batang saban tahun.
Tidak seratus persen total pohon bakau yang ditanam itu tumbuh subur. Sebab saban waktu, pepohonan itu harus bertarung dengan gempuran ombak demi bertahan hidup.
Namun sejak kemarin, jumlah pepohonan bakau ini dipastikan bakal bertambah. Sebab Zudan yang Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar itu, telah mencanangkan lagi penanaman 85 ribu pohon bakau di Pasangkayu, termasuk di kawasan itu.
Ada sekitar 45 ribu batang bibit bakau itu yang disiapkan oleh anak-anak perusahaan AAL, sisanya perusahaan lain.
Yang 45 ribu batang itu bakal dibagi tiga anak perusahaan di tiga kecamatan; TSL menanam di Pasangkayu, Letawa di Tikke Raya dan Surya 1 di Sarudu.
Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan ini yang langsung memimpin penanaman secara simbolis bakau itu di Pelabuhan Khusus TSL tadi. Penanaman yang berbarengan pula dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dia ditemani sederet pejabat, mulai dari Bupati Pasangkayu, Ketua DPRD Sulbar, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup, Kepolisian Sulbar dan sejumlah kepala dinas provinsi dan kabupaten.
Lepas penanaman simbolis, penanaman bakau tadi akan terus berlanjut setahun ke depan, sampai yang 85 ribu batang tadi tertanam semua.
"Yuk kita tanam mangrove ini demi kelestarian lingkungan, berawal dari Sulbar untuk Indonesia," seru Zudan sambil menanam sebatang kecil mangrove yang dia pegang.
Lantaran peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu bertemakan 'Solusi untuk Polusi Plastik', Zudan juga mengajak semua pihak untuk sama-sama memilah sampah; mana plastik, organik, basah, dan kering, harus dipisah.
"Ini sesuai dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa dampak plastik bagi lingkungan semakin tidak terkendali dan harus ditangani bersama," katanya.
Ayah empat anak ini kemudian mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang bersama Pemerintah Provinsi Sulbar dan Kabupaten Pasangkayu telah menyiapkan tempat dan fasilitas, hingga acara itu sukses digelar.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi Maluku, Darhamzah, pun turut menyampaikan apresiasi yang tinggi.
Lelaki ini juga mengajak para pihak proaktif menjaga lingkungan. “Kami yakin masyarakat Sulbar bisa bahu membahu menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Bagi Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa, program yang dilaksanakan di Pelabuhan Khusus TSL itu adalah bagian dari upaya Pemkab Pasangkayu untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
"Bagaimanapun, kita harus memperbaiki dan menjaga lingkungan. Tentu kita mulai dari daerah sendiri dan seterusnya. Saya juga mengapresiasi Astra Agro yang sudah membantu pemerintah daerah," ujarnya.
Lantas, apa yang membikin AAL rutin menanam bakau di bibir pantai Pasangkayu itu?
"Kami sangat percaya bahwa tindakan serta perlakuan yang baik kepada lingkungan akan memberi manfaat bagi semua pihak. Mangrove khususnya, sangat bagus untuk penghijauan serta perlindungan ekosistem di pantai," terang Eka Prasetiawan, Factory Manager PT TSL.
Lebih jauh lelaki ini mengurai, banyak manfaat mangrove bagi lingkungan hidup. Selain menahan abrasi, secara ekologis, juga berfungsi sebagai tempat mencari makan, tempat memijah, dan tempat berkembang biak berbagai jenis ikan, udang, kerang dan biota laut lainnya.
CDAM Astra Agro Area Sulawesi 1, Agung Senoaji menimpali, menanam mangrove adalah salah satu wujud komitmen keberlanjutan perusahaan perkebunan kelapa sawit AAL yang selalu berupaya menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat, lingkungan hidup, ekonomi yang berkelanjutan, kemitraan dan perdamaian.
Selain bertanam mangrove kata Agung, perusahaan juga telah menanam pohon Eboni, penyerahan bantuan tempat sampah, kampanye kurangi sampah plastik, instalasi dan tandon air untuk penyediaan air bersih, juga pemberian bantuan bibit buah.
Abdul Aziz