Home Liputan Haji Ribuan Calon Jamaah Haji Bangladesh Terlantar, Penyebabnya Bikin Gregetan

Ribuan Calon Jamaah Haji Bangladesh Terlantar, Penyebabnya Bikin Gregetan

Dakka, Gatra.com - Musim haji yang semakin dekat, sebagian calon jamaah haji Bangladesh masih terkatung-katung karena agen perjalanan gagal melengkapi aplikasi visa mereka. Dalam 10 hari terakhir, maskapai Biman Bangladesh Airlines telah meninggalkan 6.228 jemaah haji dan membatalkan enam penerbangan haji.

Kementerian Agama menyalahkan lembaga haji atas situasi tersebut. Kementerian menuduh mereka melanggar hukum dengan tidak menyelesaikan aplikasi pemrosesan visa jemaah dalam waktu yang ditentukan. Ia telah memutuskan untuk mengambil tindakan administratif terhadap badan-badan tersebut.

Badan-badan haji telah diperlambat oleh pencarian mereka untuk menemukan akomodasi murah di Arab Saudi, menurut Biman. Pihak berwenang Saudi tidak mengeluarkan visa bagi jemaah haji tanpa izin sewa rumah.

Namun, Asosiasi Agen Haji Bangladesh (Hajj Agencies Association of Bangladesh /HAAB)mengatakan bahwa tidak ada “krisis” terkait visa.

Tahun ini, 122.221 orang telah mendaftar untuk haji. Dari jumlah tersebut, hampir 62.000 akan diangkut oleh Biman. Penumpang yang tersisa akan diangkut oleh maskapai Saudi Saudia dan Flynas. Hampir 10 persen penumpang Biman ketinggalan pesawat.

Penerbangan haji dimulai pada pagi hari tanggal 21 Mei. Setelah dua minggu, sekitar 40.000 jamaah yang terdaftar masih menunggu visa mereka, menurut Kementerian Agama.

Maskapai nasional Biman saat ini mengoperasikan lima penerbangan haji setiap hari ke Arab Saudi. Kapasitas per penerbangan adalah 419 orang.

Namun karena masalah visa yang dihadapi jemaah, Biman kini terbang dengan kursi kosong. Pejabat maskapai khawatir tentang bagaimana mereka akan mengangkut jemaah yang tertunda ke Saudi.

Shafiul Azim, direktur pelaksana Biman yang baru, mengatakan bahwa 6.228 jemaah tidak dapat naik pesawat mulai 1 Juni karena masalah visa. Enam penerbangan haji khusus harus dibatalkan.

Selama musim haji, jadwal penerbangan direncanakan terlebih dahulu oleh otoritas Saudi. Karena jadwal yang padat, penerbangan haji khusus harus menurunkan jemaah dan kembali kosong dari Saudi, tanpa ruang untuk menjemput penumpang yang kembali.

Shafiul mengatakan akan sulit untuk mengatur jadwal baru bagi jemaah yang terlantar.

Jika instansi bisa segera memberangkatkan jemaah, masalah itu masih bisa diatasi, katanya seperti dilaporkan laman bdnews24.

“Kami mengadakan pertemuan dengan kementerian. Jika agen mulai mengikuti aturan, maka kami akan dapat menerbangkan jemaah ke Saudi.”

Haji akan digelar pada akhir Juni. Penerbangan terakhir Biman yang membawa jamaah haji akan mendarat di kerajaan Teluk pada 22 Juni.

Masalah Sewa Rumah

Pejabat maskapai merasa bahwa agensi tidak tertarik untuk mengirim jamaah lebih awal untuk mengurangi sewa rumah di Arab Saudi.

Shafiul berkata, "Agen mencari rumah murah sesuka mereka. Otoritas Saudi tidak akan mengeluarkan visa jika agen tidak dapat menunjukkan izin sewa rumah. Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap kebijakan haji-umrah negara."

Ditanya soal itu, Presiden Hajj Agencies Association of Bangladesh (HAAB) Shahadat Hossain Taslim mengatakan bahwa masalahnya tidak terlalu serius.

“Otoritas Saudi mendesak kami melalui surat untuk segera memproses aplikasi visa jemaah haji. Kami telah meneruskan surat tersebut ke agensi.”

Mengklaim bahwa tidak ada visa yang akan ditahan, Taslim berkata, “Ini adalah proses yang sedang berlangsung. Penerbangan dimulai dan pemrosesan visa kami juga dimulai nanti. Untuk seseorang yang penerbangannya 15 hari lagi, visanya mungkin dikeluarkan satu atau dua hari kemudian.”

"Agensi suka menyisihkan sedikit waktu karena tidak ada yang bisa dilakukan jika seseorang tiba-tiba jatuh sakit."

Menteri Negara Urusan Agama Md Faridul Haque Khan mengatakan masalah visa "berusia sekitar 5-6 hari". Dia mengesampingkan kemungkinan peziarah ditolak visanya.

172