Makkah, Gatra.com - Arab Saudi meluncurkan rencana operasional haji terbesar yang pernah ada, menjelang musim haji yang akan datang pasca dicabut pandemi COVID- 19.

Al-arabiya, Senin (5/6) melaporkan, sebanyak 14.000 anggota staf, serta lebih dari 8.000 sukarelawan, akan dikerahkan di lapangan untuk membantu jutaan jemaah yang diharapkan ikut serta dalam haji tahun ini.

Haji, ziarah tahunan ke kota suci Makkah di Arab Saudi, dan diperkirakan akan dimulai pada 26 Juni – sambil menunggu pengumuman resmi oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Jadi Penyebab 16 Calon Jamaah Haji Embarkasi Solo Gagal Berangkat

“Rencana operasional musim haji tahun ini merupakan yang terbesar dalam sejarah kepresidenan, setelah berakhirnya pandemi corona dan pengumuman kepulangan jutaan jamaah haji, sesuai dengan sistem pelayanan terpadu yang disiapkan oleh pihak kepemimpinan,” bunyi pernyatan Presiden Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Dr. Abdulrahman al-Sudais.

Kerajaan Saudi telah mencabut pembatasan jumlah jemaah haji yang diizinkan untuk melakukan haji untuk pertama kalinya sejak pandemi virus Corona dimulai. Sekitar 2,6 juta orang diperkirakan akan mengambil bagian dalam ritual Islam tahun ini.

Baca Juga: KKHI Makkah Siapkan 257 Tempat Tidur untuk Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji 1444 H

Menurut al-Sudais, sebanyak 300.000 eksemplar Alquran akan didistribusikan di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Layanan dan panduan penerjemahan akan tersedia di seluruh lokasi dalam 51 bahasa untuk melayani jutaan orang yang datang dari seluruh dunia.

Workshop hafalan dan hafalan Quran juga akan diadakan.

Kepresidenan Umum juga akan mendistribusikan 40 juta liter air Zamzam di Dua Masjid Suci melalui lebih dari 30.000 titik distribusi, dan menyediakan setidaknya dua juta botol untuk jamaah setiap hari.

Teknologi digital termasuk aplikasi seluler dan robot di lokasi juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman jamaah secara keseluruhan.