Mekah, Gatra.com - Bimbingan manasik tidak hanya dilakukan Kementerian Agama di Tanah Air. Selama di Tanah Suci, jemaah juga mendapatkan bimbingan manasik, baik dari pembimbing ibadah kloter maupun konsultan ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Zulkarnain Nasution, dalam Siaran Pers Humas Kementerian Agama.
Menurutnya, ibadah adalah layanan inti dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apalagi, setiap jemaah diharuskan membekali dirinya dengan ilmu manasik. Di sinilah pentingnya proses bimbingan ibadah. Sehingga, jemaah bisa memahami proses penyelenggaraan ibadah haji dan diharapkan bisa melaksanakannya secara mandiri.
Baca Juga: Laporan Haji dari Mekah-Madina: PKP3JH Gerakan Siaga Sandal dan Alas Kaki, Siapkan 500 Pasang
"Kementerian Agama sudah melakukan pembinaan manasik sejak di tanah air. Namun tingkat pemahaman jemaah memang bermacam-macam. Karenanya proses bimbingan terus dilakukan saat jemaah di Tanah Suci," ujar Zulkarnain di Makkah, Minggu (4/6).
Pemerintah telah menunjuk para konsultan ibadah dan pembimbing ibadah untuk memberikan layanan kepada jemaah haji, terkait peribadatan. Total ada 26 konsultan dan pembimbing ibadah yang bertugas di Daker Makkah. Sebanyak empat orang ditempatkan di kantor Daker, lainnya di tempatkan di setiap sektor perumahan Jemaah haji, termasuk sektor Masjidil Haram.
"Konsultan ibadah ini adalah para kyai, akademisi dan praktisi perhajian yang memiliki kompetensi untuk memberikan layanan konsultasi masalah-masalah haji," jelas Zulkarnain.
Baca Juga: KKHI Makkah Siapkan 257 Tempat Tidur untuk Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji 1444 H
“Untuk memudahkan jemaah, layanan konsultasi ibadah ini didesain untuk dapat dilakukan secara offline dan online,” sambungnya.
Secara offline, para konsultan dan pembimbing bertugas memberikan layanan konsultasi ibadah di wilayah sektor masing-masing. Konsultan yang berada di kantor Daker Makkah juga akan melakukan visitasi ke sektor untuk melakukan pembekalan.
"Secara online, kami sudah menyebar nomor telepon para konsultan ini kepada semua jemaah melalui PPIH Kloter. Sehingga jemaah dapat berkonsultasi dengan mudah,” sebutnya.
Zulkarnain berharap, keberadaan para konsultan dan pembimbing ibadah dapat dimaksimalkan oleh para jemaah dalam memahami manasik haji. Pemahaman yang baik diharapkan memudahkan jemaah dalam beribadah dan dapat mengantarkan mereka meraih kemabruran.
"Semua masalah yang dihadapi jemaah terkait ibadah, harus tuntas dan terselesaikan sebelum pulang ke tanah air. Para konsultan dan pembimbing dihadirkan untuk membantu jemaah dalam hal itu," tandasnya, sebagaimana dilaporkan Adi Wijaya, dari Gatra, di Mekah dan Madina, Arab Saudi.