Mekah, Gatra.com - Jamaah haji Indonesia secara bertahap setiap hari mulai berdatangan ke Mekah dari Madina. Jamaah haji yang telah tiba di Mekah diingatkan untuk saling membantu rekannya sesama jamaah haji.

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah di Daker Makkah, KH Zulkarnain Nasution, menyampaikan, sesama jamaah haji harus saling membantu, saling mengingatkan dan kompak. Terutama saat beribadah di Masjidil Haram, misalnya saat tawaf dan sai.

"Mungkin ada jamaah haji yang lupa sudah berapa kali putaran tawaf atau sudah berapa kali bolak-balik dari Shafa ke Marwa, maka sesama temannya (sesama jamaah haji) harus saling mengingatkan," kata Kiai Zulkarnain saat diwawancarai sejumlah awak media di Kantor Daker Makkah, Sabtu (3/6).

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci Bertambah Jadi 10 Orang

Kiai Zulkarnain menegaskan, sesama jamaah haji harus menayakan kesempurnaan ibadah umrohnya. Artinya saling memperhatikan dan mengingatkan saat tawaf dan sai, agar semuanya melaksanakan ibadah umroh dengan sempurna.

"Jadi sesama jamaah haji saling mengingatkan kesempurnaan ibadah umroh di Masjidil Haram, kalau ada ibadahnya yang belum sempurna lapor ke Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) atau lapor ke temannya untuk dikawal dalam mengulangi ibadahnya," ujar Kiai Zulkarnain. 

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah di Daker Makkah ini juga mengingatkan jamaah haji yang tidak kuat fisiknya, tidak usah memaksakan diri salat di Masjidil Haram. Sebaiknya salat saja di hotel masing-masing. 

"Bagi jamaah haji yang kuat fisiknya, silakan salat di Masjidil Haram karena untuk kesempurnaan ibadah. Tapi regu atau rombongan jamaah haji yang mau salat di Masjidil Haram harus saling menasehati, jamaah yang tidak kuat fisiknya jangan memaksakan ibadah ke Masjidil Haram jika fisiknya tidak kuat," jelas Kiai Zulkarnain.

Baca Juga: Kloter 1 Jamaah Calon Haji Kalsel Asal Kabupaten Banjar Dijadwalkan Terbang Senin Siang

Kiai Zulkarnain menegaskan, intinya jamaah haji harus kompak. Sebab ada juga jamaah haji kalau berangkat sendirian ke Masjidil Haram takut dan belum tentu kuat, tapi kalau bersama teman-temannya sesama jamaah haji bisa saja kuat karena dibantu. Maka sesama jamaah haji harus kompak saling membantu.

"Anggap satu kamar adalah satu regu, berangkat bersama-sama untuk ibadah di Masjidil Haram, intinya kita harus kompak dalam menjalankan ibadah, saling perhatian antar jamaah haji, jangan egois karena jamaah haji ini adalah ibadah kolektif, ibadah yang harus bersama-sama," kata Kiai Zulkarnain, sebagaimana dilaporkan Adi Wijaya dari Gatra.com, di Mekah dan Medina.