Jakarta, Gatra.com – Salah satu penyakit tertua di dunia yang disebabkan oleh virus rabies sempat menurun jumlahnya di Indonesia pada periode 2020-2021 lalu. Akibatnya adalah karena pandemi Covid-19 membuat orang-orang lebih banyak diam di rumah dan hal itu secara otomatis meminimalisir orang terkena virus rabies dari hewan di luar ruangan.
Namun, pada tahun 2022 lalu, angka kasus rabies di Indonesia meningkat lagi, bahkan menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Kemenkes mencatat terjadi 104.229 gigitan hewan rabies dan sebanyak 102 orang meninggal dunia di tahun lalu. Hanya 74.888 yang mendapat vaksin rabies. Bali menjadi provinsi dengan kasus gigitan tertinggi, yakni mencapai 38.009 kasus.
“Itu kan pada tahun 2020 itu pas zaman Covid semua kegiatan berhenti, termasuk vaksinasi kepada hewannya,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, dalam konferensi pers virtual pada Jumat, (2/6/2023).
Pada tahun 2020 di mana pandemi berawal, Kemenkes mencatat ada 82.634 kasus gigitan, 40 ornag meninggal dunia, dan hanya 56.797 yang mendapatkan vaksin. Setahun setelahnya, angkanya sempat turun menjadi 57.257 kasus gigitan, tetapi angka kematian meningkat menjadi 62 orang, dan hanya 43.378 mendapatkan vaksin rabies.
Sementara pada tahun ini, dari data hingga April 2023, Kemenkes mencatat sudah ada 31.113 kasus gigitan rabies dan 11 orang telah meninggal dunia. Baru sejumlah 23.211 yang mendapatkan vaksin rabies. Bali masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak seauh ini, yakni mencapai 14.827, disusul Nusa Tenggara Timur (3.437) dan Sulsel (2.338).
Di sisi lain, hanya ada delapan provinsi yang bebas rabies, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Papua, dan Papua Barat.
“Jadi, memang rabies itu tantangannya cukup besar karena gigitan hewan pembawa rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000, dan kematiannya itu rata-rata 68 dalam tiga tahun terakhir,” kata Irwan.
Irwan mengatakan bahwa sistem One Health bisa menjadi solusi. Dalam One Health, provinsi dengan kasus rabies dibagi menjadi lima kelompok, mulai dari berat, sedang, ringan, bebas terancam, dan bebas.
One Health adalah jalan panjang Indonesia untuk menjadi negara bebas rabies pada 2030 nanti. Misinya adalah untuk mengurangi dan pada akhirnya mengeliminasi virus rabies. Caranya dengan melakukan vaksinasi anjing massal, dan profilaksis pasca-pajanan.
“Jadi, untuk kita bisa mengeliminasi rabies pada manusia, itu justru intervensi utamanya adalah memberi vaksinasi di anjingnya. Karena kalau hewan pembawa rabies ini masih berkeliaran, dan tidak terprotect oleh vaksin, maka dia masih bisa menularkan,” kata Irwan.