Jakarta, Gatra.com – United Nations Global Compact (UN Global Compact) secara resmi meluncurkan sekaligus menyosialisasikan program Akselerasi Inovasi SDG untuk Profesional Muda pada Selasa, 30 Mei 2023. Ini merupakan program perdana yang ditujukan bagi perwakilan perusahaan dari berbagai sektor yang termasuk di dalam jaringan Indonesia Global Compact Network (IGCN). IGCN bersama UN Global Compact berkomitmen melakukan gerakan pembaruan melalui para pemuda, guna mempercepat transisi menuju model bisnis berkelanjutan yang selaras dengan SDG.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dalam sambutannya menyampaikan semakin kompleksnya tantangan di dunia saat ini menuntut semua masyarakat untuk selalu berinovasi dan berkolaborasi. “Kuncinya adalah kolaborasi. Oleh karena itu, saya ingin mengajak dan membuka kolaborasi yang lebih luas agar berbagai masalah dan tantangan bisa terselesaikan, dengan menyertakan SDG di setiap langkah kita,” ucap Sandiaga dalam rilis yang diterima Gatra.com pada Kamis (1/6).
Ia turut mengapresiasi IGCN untuk inisiatif peluncurannya. “Tetap semangat untuk para inovator Indonesia sebagai future champion. Bagi perusahaan yang menjadi pelopor, mari terus dukung dengan menyumbangkan bibit mudanya agar langsung terjun ke masyarakat untuk memberikan dampak baik,” katanya.
Menutup sambutannya, Sandiaga Uno mengutip pernyataan dari Antonio Guterres bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan lebih dari sekedar tujuan, ini adalah tanggung jawab kita untuk bumi dan generasi masa depan. Setiap langkah kecil yang diambil merupakan bentuk kasih sayang untuk para pemuda.
Selaku perpanjangan tangan dari UN Global Compact, Y.W. Junardy, Presiden dan salah satu Pendiri IGCN, menyampaikan bahwa Program Akselerasi Inovasi SDG untuk Para Profesional Muda merupakan bentuk komitmen IGCN dalam mendukung pengarusutamaan pendekatan pemikiran yang berfokus terhadap SDG.
Program tersebut diharapkan bisa memberikan ruang kebebasan bagi para anak muda untuk berpikir lebih inovatif di dalam perusahaannya masing-masing dengan memunculkan hal baru yang dapat menginspirasi para eksekutif.
“Indonesia harus menyusul ketertinggalan dalam pencapaian target SDG. Untuk merespon hal ini, UN Global Compact yang diwakili oleh IGCN membuat beragam program akselerasi, yang salah satunya adalah Akselerasi Inovasi SDG untuk Profesional Muda,” ucap Junardy.
“Harapannya, perusahaan bisa memperoleh manfaat yaitu peningkatan kemampuan sumber daya manusianya dan membuka jejaring baru melalui para pemuda dengan mengetahui kesempatan-kesempatan baru di pasar yang lebih luas,” ia menambahkan.
Di acara peluncuran ini, terdapat 72 inovator muda yang mewakili 16 perusahaan dan mereka memamerkan 18 program inovasi keberlanjutan seperti program pemberdayaan petani, kesempatan kerja untuk perempuan, pembiayaan untuk UMKM, energi terbarukan, peningkatan perekonomian lokal dengan pertanian berkelanjutan, peningkatan literasi perubahan iklim, keuangan digital, pemberdayaan masyarakat dengan basis ekonomi sirkuler, dan penciptaan tempat kerja yang inklusif.
“Ini adalah kabar baik di mana sektor bisnis memberikan dukungan nyata dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Junardy. Senada dengan itu, Executive Director IGCN, Josephine Satyono menjelaskan secara umum tentang keseriusan IGCN di bawah UN Global Compact untuk menghadirkan program akselerasi yang ditujukan untuk perusahaan para anggotanya.
Program tersebut bertujuan untuk menghubungkan keberlanjutan dengan tantangan ekonomi global, serta memobilisasi pemuda yang bekerja di perusahaan untuk berinovasi dan mempercepat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Program ini dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan keterampilan dan talenta kreativitas dalam pemecahan masalah, dan penerapan ketajaman bisnis untuk pengembangan produk dan layanan baru.
“Peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti camp berisi lokakarya SDG yang sangat komprehensif dengan berbagai modul online maupun on demand video yang sangat kaya akan pembelajaran,” ucap Josephine.
Di Indonesia, sebanyak 72 inovator dalam 18 tim yang berasal dari 16 perusahaan sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung ke dalam program. Inovasi terpilih dari program ini akan diundang untuk hadir di acara Global Innovation Summit yaitu rangkaian acara UN General Assembly di New York pada September mendatang.
“Diharapkan seluruh tim dapat melahirkan inovasi dan terobosan baru yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungan, mempercepat pencapaian SDG, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” kata Josephine.
Young Innovator dari PT Kalbe Farma Tbk, Aurelia Michelle menyatakan, antusiasmenya sebagai salah satu peserta Program Akselerasi Inovasi SDG untuk Para Profesional Muda. Kalbe Farma bergabung sebagai anggota IGCN pada 2019. Aurelia menyampaikan perusahaannya senantiasa memperhatikan prinsip UN Global Compact sebagai bagian dari strategi, kebiasaan, dan aktivitas harian perusahaan, serta turut serta dalam upaya pencapaian target SDG yang dikaitkan dengan topik kekinian, seperti inklusivitas.
Selama mengikuti program, Aurelia melanjutkan, pihaknya mendapat pembelajaran dari berbagai modul yang berhubungan dengan SDG untuk peserta. Sehingga, ia menjadi lebih paham bagaimana mengaplikasikan SDG ke dalam pekerjaan sehari-hari yang bisa membawa benefit bagi perusahaan.
“Apalagi dengan berkesempatan mempelajari praktik sukses perusahaan-perusahaan global, menjadi inspirasi bagaimana cara menginisiasi inovasi hingga ke tahapan implementasi,” imbuh Aurelia.
Sementara itu, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang juga merupakan salah satu anggota IGCN dan penyelenggara acara, turut mendukung terlaksananya program ini. Direktur Utama Sarana Jaya, Agus Himawan Widiyanto, mengutarakan hal itu sejalan dengan visi yang diemban oleh perusahaan, yaitu menjadi pengembang yang terkemuka dan berkelanjutan di Indonesia.
“Dalam rangka menjadi pemimpin sebagai perusahaan penyediaan properti ternama di Jakarta, kami optimis dapat berkontribusi untuk melahirkan sumber daya pemuda yang berkompeten dalam menjalankan bisnis sesuai kaidah keberlanjutan baik untuk aspek lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat,” ungkap Agus.
IGCN mendorong terjadinya aksi kolektif melalui kerja sama dan pelibatan para pelaku kepentingan dan peluang kerja sama melalui pelibatan berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, IGCN turut memfasilitasi dialog/diskusi bagi anggota tentang pembangunan dan isu-isu lain; baik perusahaan lokal maupun anak perusahaan asing, mengenai penerapan Prinsip UN Global Compact.
IGCN berperan sebagai fasilitator untuk pelaksanaan program Akselerasi Inovasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk Profesional Muda di Indonesia. Program yang digagas oleh UN Global Compact tersebut akan ditutup pada Global Innovation Summit pada September 2023 di New York, Amerika Serikat.