Jakarta, Gatra.com - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan manufaktur perhiasan emas dan emas batangan di Indonesia mencatatkan peningkatan penjualan atau pendapatan sebesar Rp2,12 triliun atau naik 53,84% dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu senilai Rp1,37 triliun.
Direktur Keuangan HRTA, Ong Deny mengatakan bahwa, pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan dalam emas murni yang meningkat 39,82% secara year on year (YoY) menjadi 2,16 ton di kuartal I-2023 dari 1,55 ton di kuartal yang sama pada tahun lalu.
“Selain dari itu, kenaikan harga emas juga kenaikan peningkatan penjualan kami, di mana tahun lalu, rata-rata harga emas di harga Rp876 per gram sementara di kuartal I ini telah mencapai Rp970 per gram,” kata Deny dalam acara Public Expose pada Rabu, (31/5).
Selain peningkatan pendapatan, HRTA juga mencatatkan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 37,44% menjadi hampir Rp70 miliar pada kuartal I-2023 ini.
Dari sisi profitabilitas, Return on asset (ROA) HRTA berada di 6,60% dan Return on Equity (ROE) di 15,59%. Sementara debt to equity ratio (DER) terkelola di 1,36x di 1Q23.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023, HRTA juga mengumumkan pembagian dividen dengan rasio pembagian dividen sebesar 21,80% yaitu sebesar Rp12 per lembar saham untuk periode tahun laba 2022.