Musi Banyuasin, Gatra.com --Neli Karnedi (41) warga Desa Air Putih Ilir, Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) ini terpaksa diamankan oleh tim Kebakaran Hutan Kebun dan Lahan (Karhutbunlah) Kabupaten Muba, akibat aksi pembakaran lahan yang dilakukannya,  pada Ahad (28/5/2023) lalu.

Pria yang juga mantan Kepala Desa (Kades) pada desa tersebut diamankan setelah  tim karhutbunlah Provinsi Sumse menegarai titik hot spot di wilayah Dusun IV Desa Air Putih Ilir, Kecamatan Plakat Tinggi.

Wakapolres Muba Kompol Malik Fahrin Husnul Aqif mengatakan, diamankannya pelaku setelah tim udara Karhutbunlah melakukan patroli udara dan didapati adanya titik hotspot di Desa Air Putih Ilir.

"Berdasarkan temuan tersebut langsung kita tindaklanjuti oleh tim gabungan. Saat tim Pidsus Polres Muba berada di lapangan, ditemukan sisa lahan yang terbakar seluas 21 meter persegi, sedangkan pelaku Neli juga berada di tempat sedang melakukan pemadaman api," ujar Malik, Selasa (30/5/2023).

Kemudian pelaku langsung diamankan di Mapolres Muba guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa korek api dan puntung sisa pembakaran api.

"Pelaku kita kenakan pasal 108 jo pasal 56 ayat 1 UU RI No 39 Tahun 2014 tentang perkebunan. Dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara. Kita mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dan kebun dengan cara dibakar, diharpkan aksi pelaku ini menjadi yang pertama dan terakhir untuk kasus ini agar tidak terulang kembali," tegasnya.

Sementara itu, Neli Karnedi mengakui bahwa dirinya membakar lahan dengan cara dibakar baru pertama kali dilakukan oleh dirinya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan biaya membuka lahan menggunakan alat berat.

"Saya khilaf pak karena keterbatasan dana sehingga lahan tersebut dibakar. Rencananya lahan mau saya tanami cabai, lahan yang ada sekitar 1/2 hektar," ungkapnya.