Malang, Gatra.com – Beiersdorf Indonesia mengukuhkan kembali komitmennya untuk memperkuat kehadiran dan mengoptimalkan operasi guna memenuhi permintaan pasar akan perawatan kulit dan perawatan luka yang terus berkembang dengan meresmikan ekspansi pabriknya di Malang, Jawa Timur.
“Pada hari ini, kami dengan bangga meresmikan perluasan pabrik kami. Dengan investasi sebesar 26 juta Euro (sekitar Rp416 miliar) untuk perluasan pabrik ini, kami dapat menghasilkan kapasitas produksi menjadi lebih dari 174 juta piece produk. Sebelumnya kami hanya memproduksi 122 juta piece produk,” ungkap President Director PT Beiersdorf Indonesia, Mehdi Ben Messaoud di Malang, Selasa (30/5).
Sebagai bagian dari komitmen dan realisasinya untuk membawa produk perawatan kulit dan perawatan luka ke Indonesia, Beiersdorf Indonesia telah mendirikan fasilitas produksinya di pabrik yang berlokasi di Jl. Raya Randuagung No.Km. 75, Randutelu, Randuangung, Kec. Singosari, Kabupaten Malang tersebut sejak 1978. Setelah lebih dari empat dekade berdiri di Indonesia, pabrik ini memproduksi berbagai merek perawatan kulit NIVEA dan perawatan luka Hansaplast untuk pasar dalam negeri.
“Selama lebih dari 140 tahun, Beiersdorf telah mendedikasikan diri serta menjunjung tinggi komitmennya dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan produk perawatan kulit dan perawatan luka yang modern. Kami yakin, dengan teknologi dan penelitian yang canggih, memungkinkan Beiersdorf menghasilkan produk inovatif yang dipercaya dan disukai konsumen,” imbuh Messaoud.
Production Center Director Beiersdorf Indonesia, Enri Gausman Lubis menjelaskan bahwa kapasitas produksi kini telah mencapai 12 ribu ton. Jumlah ini naik 240% jika dibandingkan sebelum ekspansi yang hanya 5 ribu ton. Ekpansi kali ini berfokus pada modernisasi dan digitalisasi. Mesin-mesin baru yang ditambahkan dilengkapi dengan teknologi terkini untuk memaksimalkan efisiensi produksi pabrik yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 4 hektare itu.
“Perluasan pabrik akan dilengkapi dengan mesin-mesin terkomputerisasi yang terintegrasi dengan sistem produksi. Selain itu juga dilakukan penambahan mixer baru, pengisi, peningkatan umum, perbaikan, serta perluasan gudang. Pabrik manufaktur Beiersdorf di Malang telah mendapatkan sertifikasi tingkat 'LEED Gold' yang diberikan oleh Green Building Certification, Inc., yang mencerminkan komitmen Beiersdorf terhadap lingkungan dan masyarakat di mana Beiersdorf beroperasi,” sebut Enri.
“Melalui perluasan pabrik ini, kami pun berharap dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan industri lokal sambil memenuhi permintaan untuk Hansaplast dan NIVEA Hijab Series, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di pasar lainnya dalam 2-3 tahun mendatang,” tambah Messaoud.
Selain sisi internal, dalam hubungan eksternalnya Beiersdorf Indonesia menyatakan mendukung inisiatif dan kegiatan lokal. Termasuk di antaranya Beasiswa Anak Karyawan Berprestasi, Support Desa Wisata Randuagung, Santunan Anak Yatim, Gerakan 1000 Masker Kabupaten Malang, serta Bantuan hand sanitizer untuk RS Rujukan Covid-19 Malang Raya.
Pabrik Beiersdorf Indonesia di Malang saat ini memproduksi berbagai produk dari merek NIVEA, termasuk NIVEA BODY, FACE, DEO, SUN, NIVEA Men, serta perawatan luka Hansaplast, dan Hansaplast KOYO. Pabrik Beiersdorf telah memperoleh Sertifikasi Halal dan ISO 13485, CPKB, dan CPOB. Selain itu, pabrik ini juga telah mendapatkan sertifikasi tingkat 'LEED Silver' yang diberikan oleh Green Building Certification, Inc., sebagai apresiasi atas upayanya dalam mengatasi manajemen limbah, kinerja sistem air pendingin, daur ulang dan penggunaan air non-minum, pencahayaan interior, dan meminimalkan panas lahan, serta hal-hal lainnya.
"Dalam kerangka strategis kami, C.A.R.E+ yang mencakup Courage, Aspiration, Responsibility, dan Empathy, yang kami andalkan untuk mempertajam pola pikir yang berwawasan ke depan dan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif kami, kami yakin bahwa NIVEA dan Hansaplast akan tetap menjadi merek-merek ikonik yang dikenal sebagai merek perawatan kulit dan perawatan luka terbesar di dunia," Messaoud mengakhiri.