Jakarta, Gatra.com – Sebanyak 104 pegolf junior dari dari 12 negara bakal berupaya menjadi terbaik dalam beberapa kategori kejuaran Junior World Championship 2023 yang akan berlangsung di Damai Indah Golf, PIK Course, Jakarta Utara (Jakut).
Kejuaran yang dihelat Bank Mandiri dan Ciputra mulai 30 Mei sampai 1 Juni 2023 tersebut dibuka oleh Founder Ciputra Golfpreneur Foundation, Budiarsa Sastrawinata, di Damai Indah Golf, Jakut, pada Senin sore (29/5).
Ke-104 pegolf junior yang akan berlaga berasal dari Indonesia, Amerika Serikat (AS), Thailand, Singapura, Filipina, China, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Australia, dan Afrika Selatan.
Seratusan lebih pegolef junior ini akan turun dalam enam kategori, yakni Boys A (usia 15 sampai 18 tahun), Boys B (usia 12 sampai 14 tahun), Boys C (usia 11 tahun ke bawah), Girls A (usia 15 sampai 18 tahun, Girls B (usia 12 sampai 14 tahun), dan Girls C (usia 11 tahun ke bawah).
Pada ajang tahun ini, terdapat nilai tambah lain bagi para peserta, yakni para pegolf terbaik putra dan putri kelas A, B, dan C akan mendapatkan spot untuk berlaga pada ajang FCG Callaway World Championship ke-15. Ini merupakan salah satu kejuaraan dunia junior yang sangat bergengsi di AS.
Selain itu, pemilik gelar Boys Overall Champion juga akan mendapatkan spot untuk bertanding bersama para pegolf profesional di ajang Ciputra Golfpreneur Tournament. Ajang itu rencananya akan diselenggarakan pada 23 sampai 26 Agustus 2023 yang juga merupakan bagian dari jadwal Asian Development Tour.
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI), Japto Soerjosoemarno, menyambut baik kembali dihelatnya turnamen legendaris bertitel Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship (CGJWC) tersebut.
“Ini adalah satu support untuk meringankan tugas PB PGI,” kata Japto dalam konferensi pers sebelum acara pembukaan Mandiri CGJWC.
Ia menjelaskan, tugas PB PGI adalah mencari bakat-bakat dan pembinaan atlet golf sejak dini yang nantinya bisa mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan golf internasional, mulai dari junior, amatir, hingga profesional.
“Proses ini harus berjalan dalam satu rutinitas. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Ciputra Golfpreneur, terutama kepada Budiarsa yang telah melanjutkan cita-cita Pak Ciputra,” ujarnya.
Budiarsa Sastrawinata menyampaikan, pihaknya sangat antusias bisa kembali menyambut para pegolf junior Tanah Air dan mancanegara untuk berkompetisi pada Mandiri CGJWC pada tahun ini.
“Penyelenggaraan kali ini sekaligus menjadi yang pertama kali sejak pandemi Covid-19,” ujar Budiarsa Sastrawinata.
Ia menjelaskan, kejuaran CGJWC tersebut sudah berlangsung cukup lama, yakni pada 1993. Kompetisi ini awalnya digagas oleh Ir. Ciputra pada 31 tahun itu telah bertransformasi dari kejuaraan level nasional sampai 2003, kemudian menjadi kejuaraan level Asia Tenggara pada 2004, meningkat lagi menjadi kejuaraan level Asia pada 2006, sampai menjadi kejuaraan level dunia pada 2007.
Kompetisi itu kemudian terpaksa harus terhenti sejak 2020 akibat pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh negara. Kejuaraan tersebut kembali dihelat setelah ditiadakan selama tiga tahun berturut-turut.
Menurut Budiarsa, kejuaraan ini telah melahirkan pegolf-pegolf junior yang kini menjadi juara di berbagai kejuaraan bergensi di berbagai negara, di antaranya pegolf Jepang yang kini menduduki peringkat nomor 14 dunia, Nasa Hataoke.
Nasa Hataoke menciptakan legendanya sendiri tatkala meraih status Girls' Over Champion pada 2016. Dalam partisipasi ketiganya di ajang ini, dia menorehkan skor total 14-under 2022 untuk memastikan kemenangan dengan skor terendah sepanjang sejarah.
“Setahun kemudian ia beralih profesional dan kini berkiprah di kancah LPGA Tour dengan mengoleksi 6 gelar,” ujarnya.
Selain Nasa Hataoke terdapat sejumlah pegolf lainnya yang kini bersinar dan pernah menjadi juara di kejuaran CGJWC, di antaranya Patty Tavatanakit dan Kentaro Nanayama. Ada juga pegolf Indonesia, yakni Alfred Raja Sitohang, Jose Suryadinata, dan Patricia Sinolungan.
Pegolf profesional papan atas Indonesia saat ini, yakni Naraajie Emerland Ramadhan Putra dan Jonathan Wijono juga telah berkali-kali mengikuti kejuaraan ini saat mereka masih junior.
Elaine Widjaja, pegolf junior putri asal Indonesia, mengapresiasi digelarnya kejuaraan Mandiri CGJWC. Menurutnya, kejuaraan ini memberikan pengalaman bagi atlet-atlet golf junior Indonesia untuk dapat menimba ilmu dan bersaing dengan pegolf mancanegara.
“Di turnemen ini bertemu dengan atlet luar negeri yang bergensi, menurut saya pengalaman yang dibutuhkan bagi junior Indonesia dan bisa lebih maju,” ucapnya.